China 'Sang Sekutu' Akhirnya Setuju Tekan Korea Utara

Kim Jong-un menyaksikan peluncuran rudal Korut
Sumber :
  • KCNA via REUTERS

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menegaskan bahwa problem nuklir Korea Utara harus diselesaikan dengan cara damai. Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan Menlu Rusia di sela-sela pertemuan di Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB.

PM Jepang Berencana Perbaiki Hubungan dan Bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Dalam pertemuan dengan Menlu Sergei Lavrov tersebut, Wang mengatakan bahwa China akan secara ketat menerapkan sanksi oleh Dewan Keamanan PBB dan menekankan bahwa pihak-pihak yang terlibat secara langsung soal nuklir ini juga harus bertanggung jawab.

"Siklus krisis saat ini harus dipatahkan dan melanjutkan perundingan damai merupakan langkah penting dalam mengimplementasikan resolusi Dewan Keamanan," kata Wang sebagaimana dilansir Reuters, Selasa 19 September 2017.

Korea Selatan Yakin Putri Remaja Kim Jong Un Akan Jadi Penerus sang Diktator

Sementara Rusia telah mendukung proposal penangguhan suspensi yang diajukan China, yang mana terkait hal tersebut, Amerika Serikat dan Korea Selatan akan setuju menghentikan latihan militer gabungan apabila Korea Utara menghentikan uji coba rudal dan pengayaan nuklir.

Sebelumnya, Pyongyang telah melakukan peluncuran rudal terbaru dengan meluncurkan rudal balistik jarak menengah melewati Jepang pada Jumat pekan lalu. Hal itu dilakukan setelah uji coba nuklir keenam dan paling kuat pada 3 September 2017 yang lalu. Tindakan itu membangkang sanksi yang dijatuhkan oleh PBB.

Menlu AS Kunjungi Korea Selatan, Korea Utara Langsung Pamer Tembak Rudal Balistik ke Perbatasan

Sementara China selama ini dianggap sebagai sekutu Korea Utara dengan cukup besarnya nilai transaksi perdagangan antara kedua negara. (ren)
 

Kebersamaan Vladimir Putin dan Kim Jong Un

Negara Sahabatnya Diserang Teroris, Kim Jong Un: Korea Utara Bersama Rusia

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengirim belasungkawa dan pesan simpati kepada sang sahabat, Presiden Rusia Vladimir Putin, atas pembantaian dan aksi terorisme yang

img_title
VIVA.co.id
26 Maret 2024