14-10-1964: Aksi Damai, Martin Luther King Jr Raih Nobel

Situs Apple berubah menghormati Martin Luther King Jr
Sumber :
  • www.macrumor.com

VIVA.co.id – Pada 53 tahun lalu, pemimpin pergerakan hak sipil Afro-Amerika, Dr Martin Luther King Jr., meraih penghargaan Nobel Perdamaian. Ini berkat peran Luther King memelopori gerakan tanpa kekerasan melawan diskriminasi dan prasangka buruk di Amerika Serikat.  

Kasus Asusila, Uskup Belo Dapat Sanksi Vatikan

Dalam usianya yang masih 35 tahun, dia sempat menjadi penerima Nobel termuda pada saat itu.

Martin Luther King Jr lahir di Atlanta pada tahun 1929 yang merupakan anak dari seorang pendeta Baptist. Dia meraih gelar doktor di bidang Teologi dan pada tahun 1955 mengorganisir gerakan protes atas hak-hak sipil antara lain yang sukses adalah Boikot Bus Montgomery.

PBB Desak Paus Fransiskus Selidiki Penuh Kasus Uskup Belo

Disebutkan bahwa Martin Luther King Jr juga terinspirasi gerakan Mohandas Gandhi yang mengadvokasi perlawanan atas politik segregasi. Dikutip dari History.com, gerakan yang dimotori King Jr selalu konsisten dan persisten meski tanpa kekerasan. Mereka tetap teguh dan tak tergoyahkan dalam aksi-aksi protes damai.

Pada tahun 1963, dia juga memimpin pawai besar di Washington DC dan pidatonya pada saat itu yang berjudul "I Have a Dream" menjadi sangat terkenal.

Uskup Belo Peraih Nobel Perdamaian Dituduh Mencabuli Anak Laki-laki

Selain mengecam diskriminasi hak sipil, King Jr juga mengkritik pemerintah AS terkait Perang Vietnam. (ren)

Advokat hak perempuan Iran, Narges Mohammadi.

Aktivis Perempuan Iran Narges Mohammadi Raih Nobel Perdamaian 2023

Narges Mohammadi, advokat hak perempuan Iran yang sedang dipenjara di negaranya, meraih penghargaan Nobel Perdamaian 2023 pada Jumat 6 Oktober 2023.

img_title
VIVA.co.id
6 Oktober 2023