AS Kecam Keras Pembatasan Impor Indonesia

Dubes AS mengecam keras kebijakan pemerintah RI.
Sumber :
  • Viva.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA – Keputusan pemerintah Indonesia untuk membatasi impor dikecam oleh Amerika Serikat. Menurut AS, langkah itu bukan hal yang sehat dan menghambat perdagangan.

Luhut ke AS, RI Dapat Dana Infrastruktur dan Dagang US$750 Juta

Perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Amerika Serikat di bidang pertanian mencapai nilai yang sangat signifikan pada tahun 2016, yakni mencapai Rp104 triliun. Bagi Amerika, perdagangan di sektor ini merupakan sebuah kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua pihak.

Namun, menghambat perdagangan yang sehat antara kedua negara dengan membatasi impor seperti yang dilakukan oleh Indonesia belakangan ini, dinilai bukanlah hal yang tepat. Kritikan tersebut disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan, dalam acara US-Indonesia Investment Initiative 2017 di Jakarta.

AS Perpanjang Pembebasan Tarif Bea Masuk untuk Indonesia

"Kami memahami bahwa Indonesia ingin membantu para produsen di daerah untuk meningkatkan pendapatannya. Namun hal ini bisa tercapai dengan sebaiknya, melalui penelitian dan pengembangan guna meningkatkan produktivitas dan membenahi infrastruktur daerah," kata Donovan dalam pidatonya.

Dalam hal ini, Donovan mengatakan bahwa Amerika memahami keinginan Indonesia untuk menciptakan ketahanan pangan. Namun, menurutnya, ketahanan pangan tersebut tidak selalu berarti swasembada. Dukungan kepada produksi pertanian daerah, kata Donovan, dapat berdampingan dengan impor untuk mencapai kesediaan pangan domestik yang stabil dan pasti.

Jimly Asshiddiqie: Menlu AS Datang Bujuk RI Tak Berpihak ke China

"Saya yakin kita setuju bahwa kita tidak ingin hubungan dagang pertanian kita yang saling menguntungkan ini terkena dampak negatif kebijakan proteksionis dari hasil pemikiran jangka pendek, yang akan mengganggu pasar dan menaikkan harga konsumen," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah AS saat ini banyak perusahaan yang sangat ingin menjual komoditas di Indonesia jika keadaan yang ada mendukung. Banyak perusahaan Amerika melihat Indonesia, yang memiliki jumlah penduduk keempat terbesar di dunia, terus tumbuh dan terkoneksi.

"Banyak tantangan dalam menjalankan usaha Indonesia. Namun dalam pandangan saya, upaya Presiden Jokowi memperbaiki infrastruktur dan menciptakan kemudahan berusaha di Indonesia, akan mampu mengatasi tantangan-tantangan tersebut," ujarnya menegaskan. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya