Indonesia Berhasil Terpilih Pimpin UNESCO

Dubes RI untuk Prancis dan UNESCO, Hotmangaradja Pandjaitan (kiri), dalam sidang UNESCO di Paris.
Sumber :
  • KBRI Paris

VIVA – Indonesia berhasil terpilih sebagai Anggota Executive Board (EB) di Badan PBB untuk Pendidikan, Saintifik dan Kebudayaan (UNESCO) periode 2017-2021. Ini dari hasil pemilihan yang berlangsung pada Sesi ke-39 General Conference UNESCO  di Paris, Perancis, pada Rabu 8 November 2017 waktu setempat.

UNESCO Kunjungi Labuan Bajo di Tengah Protes atas Proyek Pembangunan

Indonesia bersama dengan India, Jepang, RRT, Filipina, dan Bangladesh terpilih untuk duduk sebagai Anggota EB UNESCO di Kelompok Asia Pasifik. Dalam pemilihan yang berlangsung tertutup tersebut, Indonesia berhasil mengantongi 160 suara dan mendapatkan peringkat 3 pada Grup Asia Pasifik.

“Terpilihnya Indonesia sebagai anggota EB UNESCO akan memberi ruang strategis bagi Indonesia untuk berkontribusi menentukan standard setting yang dilakukan UNESCO,” kata Duta Besar/ Wakil Tetap RI untuk Prancis dan UNESCO, Dr. Hotmangaradja Pandjaitan, seperti yang disiarkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris hari ini.

Ganja Dalam Kuliner? Ternyata ini 8 Fakta Menarik Kota Banda Aceh

Dari tujuh negara kandidat pada Grup Asia Pasifik, urutan perolehan suara adalah sebagai berikut: Jepang (166), India (162), Indonesia (160), Filipina (157), RRT (155), dan Bangladesh (144). Cook Islands tidak berhasil terpilih karena mendapatkan perolehan suara terendah yaitu 91 suara, dan pada Grup Asia Pasifik hanya terdapat 6 kursi kosong.

EB UNESCO, bersama dengan General Conference UNESCO, merupakan badan pembuat keputusan-keputusan penting UNESCO dalam standard setting bidang pendidikan, kebudayaan, sains, dan informasi komunikasi. EB juga mengatur hal-hal terkait manajemen UNESCO, utamanya dalam bidang anggaran dan administrasi.

7 Fakta Cappadocia, Destinasi Wisata Impian Kinan di Layangan Putus

Menurut Pandjaitan, keterpilihan Indonesia di EB UNESCO sangat strategis bagi kepentingan nasional mengingat negara anggota EB mempunyai kesempatan untuk lebih menyuarakan kepentingannya dan ikut menentukan putusan-putusan UNESCO. “Hal ini juga sejalan dengan besarnya kepentingan Indonesia dalam bidang kerja UNESCO, utamanya di bidang pendidikan dan kebudayaan,” kata Dubes Pandjaitan.

Kemenangan Indonesia ini, bagi dia, tak lepas dari capaian dan diplomasi Indonesia di UNESCO dan upaya penggalangan dukungan yang intensif baik oleh seluruh unsur Pemerintah RI. Tercatat, Indonesia telah menyumbangkan beberapa Works of Art untuk UNESCO dan telah duduk sebagai anggota World Heritage Committee (WHC) periode 2015-2019 yang memiliki mandat untuk pelestarian warisan budaya dunia. Pada tahun 2017, Indonesia menjadi tuan rumah World Press Freedom Day.

Menurut KBRI Paris, Indonesia juga diakui UNESCO sebagai negara besar dalam promosi dan pelestarian budaya.  Cukup banyak warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO, mulai dari wayang, keris, batik, angklung, noken, kawasan candi Borobudur dan Prambanan; juga Tari Saman dan Tari Bali sebagai warisan budaya tak benda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya