Terapi Sadis Homoseksual di China, Ada yang Disetrum Listrik

Komunitas LGBT.
Sumber :
  • REUTERS/Thomas Peter

VIVA – Kontroversi mengenai terapi dan pengobatan homoseksual di China kembali berembus setelah kelompok pegiat HAM mengungkap berbagai testimoni para pasien yang pernah menjalaninya.

Selangkah Lagi Thailand Sahkan UU Pernikahan Sesama Jenis

Dilansir laman BBC, terapi gay atau homoseksual ini menjadi kontroversi sejak dilakukan di berbagai rumah sakit. Sejumlah kalangan menilainya sebagai langkah tak manusiawi. Bahkan Asosiasi Psikiatris Dunia menilai
bahwa penanganan tersebut tak etis dan tak ilmiah. Hal itu pada dasarnya tidak diperbolehkan.

Laporan dari kelompok pegiat HAM setidaknya mengkaji 17 kasus kontroversial antara tahun 2009 hingga tahun 2017. Dalam studi tersebut diterakan adanya perlakuan yang dianggap tak layak seperti kekerasan secara verbal dan mental, pemaksaan pengobatan medis, hingga terapi kejut listrik yang dilangsungkan di sejumlah rumah sakit di China.

7 Kedekatan Cristiano Ronaldo dengan Islam, No 5 Enggak Nyangka Banget

Sementara Direktur Program Human Rights Watch, Boris Dittrich, menyoroti soal praktik yang dianggap meraup untung besar secara finansial itu. Setidaknya kata dia, dokter dan kliniknya akan mematok harga US$4.530 per
pasien gay atau setara lebih dari Rp60 juta.

Dari 17 kasus, 11 pasien mengatakan mereka diobati dan dipaksa meminum obat yang tak mereka ketahui untuk apa. Pula tak diberitahukan efek samping yang mungkin terjadi.

Russia Classifies LGBT Movement as Extremist, Terrorist Group

Seorang pria gay berusia 29 tahun yang mengaku pernah dirawat di rumah sakit di Provinsi Fujian tiga tahun silam. Dia mengatakan hanya dicecoki pil dan berbagai obat yang tak dikenalinya.

"Mereka hanya bilang obat ini paling bagus dan akan membuat saya lebih baik," kata pria tersebut. (ren)

Ilustrasi LGBT

Sekolah Ini Singkirkan 300-an Buku yang Memuat Konten LGBT

Sebuah sekolah di Florida menyingkirkan sekitar 300-an buku dari rak perpustakaan ke dalam daftar "materi yang dihapus atau dihentikan" karena memuat materi LGBTQ anak.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024