- The Defence Ministry/Yonhap via REUTERS
VIVA – Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan udara gabungan terbesar pada awal pekan ini. Upaya itu dilakukan sepekan setelah Korea Utara mengklaim telah menguji coba rudal paling canggih dengan kapasitas membawa hulu ledak nuklir yang belakangan memicu ketegangan di kawasan dan global.
Latihan tahunan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang disebut Vigilant Ace akan berlangsung selama sepekan dengan melibatkan enam pesawat tempur siluman F-22 Raptor yang ditempatkan di antara lebih dari 230 pesawat lainnya. Latihan ini kemudian dikecam Korut sebagai sebuah provokasi.
Sekitar 12 ribu tentara AS termasuk dari Marinir dan Angkatan Laut akan bergabung dengan pasukan Korea Selatan. Pesawat yang mengambil bagian dalam latihan akan diterbangkan dari delapan instalasi militer AS dan Korea Selatan.
Dilansir Reuters, Senin, 4 Desember 2017, pihak militer Amerika Serikat mengatakan bahwa latihan bersama ini dirancang untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan operasional serta memastikan perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea.
Menanggapi hal ini, Korea Utara melalui media pemerintah menyalahkan Presiden Amerika Donald Trump karena dinilai dengan sengaja meningkatkan persaingan. Korut memperingatkan bahwa latihan ini akan semakin mendorong ketegangan di semenanjung Korea. (art)