OKI dan PBB Didesak Sikapi Klaim Yerusalem Ibu Kota Israel

Pengakuan untuk Yerusalem, Ibukota Israel oleh Presiden AS Donald Trump
Sumber :
  • REUTERS/Jonathan Ernst

VIVA – Sekalipun menuai pro dan kontra, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya mengumumkan bahwa negara itu mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. AS pada saat ini sedang mempersiapkan pemindahan kantor Kedubes AS dari Tel Aviv ke wilayah Yerusalem yang selama ini dipertahankan sebagai status quo.

Mengapa Kita Harus Jeli Menyikapi Berita Boikot? Ini Alasannya

Presiden Jokowi setelah mengecam keras sikap unilateral AS itu juga langsung menghubungi para pemimpin dunia agar merespons cepat pengakuan yang tanpa dasar kuat tersebut. Di Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Jokowi juga mengatakan, bahwa Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI perlu melakukan langkah cepat merespons situasi ini melalui sidang khusus tentang masalah pengakuan sepihak itu.

Jokowi juga meminta agar PBB bersikap terhadap sikap AS yang menurutnya bisa membahayakan stabilitas dan perdamaian dunia. AS telah mengusik keamanan dunia.

Ramadhan Konflik di Gaza Belum Reda, Palestina Ucapkan Terima Kasih Indonesia Terus Bantu

"Dan meminta PBB untuk segera bersidang dan menyikapi pengakuan sepihak AS," kata Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, 7 Desember 2017.

Jokowi mengingatkan, bahwa sikap AS tersebut jelas-jelas melanggar Resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB yang mana AS merupakan salah satu negara anggota tetap PBB. 

7 Tokoh Yahudi Ini Ternyata Bela Palestina Ketimbang Israel

Presiden menegaskan, Indonesia akan tetap berada di pihak Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaan negara itu yang selama ini ditindas oleh Israel melalui okupasi yang dimulai sejak tahun 1967.

"Saya juga telah memerintahkan Menlu untuk memanggil Dubes AS untuk langsung menyampaikan sikap pemerintah Indonesia," kata Jokowi.

Serangan di Gaza Palestina

Jelang Idul Fitri, Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Kejahatan Israel di Gaza merupakan genosida dan merupakan pelanggaran serius, menghancurkan semua nilai kemanusiaan, kata serikat pekerja tersebut dalam sebuah pernyataan

img_title
VIVA.co.id
5 April 2024