Ironisnya Donald Trump, Galak ke Luar 'Kurang Laku' di Dalam

Donald Trump menunjukkan dukungannya untuk Yerusalem sebagai ibu kota Israel di Gedung Putih Washington, Rabu (6/12/2017)
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque

VIVA – Langkah Presiden Donald Trump yang mengumumkan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel masih terus menuai kecaman di berbagai belahan dunia. Namun demikian, Trump masih bergeming merespons berbagai kecaman dan bersikukuh bahwa kebijakan baru tersebut sudah ada pada jalur yang benar.

Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!

Trump bahkan sebagaimana dilansir Guardian menyatakan bahwa dia sudah menyadari pro dan kontra yang bisa ditimbulkan hingga potensi protes massal setelah memutuskan bahwa Kedubes AS untuk Israel akan pindah dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Donald Trump memang terbilang berani dan cukup ekstrem mengambil kebijakan dalam hal politik luar negeri. Contohnya, dia tak segan-segan menyatakan siap perang dengan Korea Utara. Terakhir, dia tanpa tedeng aling mengabaikan two state solution antara Israel dan Palestina dengan mengakui Yerusalam sebagai ibu kota Israel, sekutu AS.

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

Namun di dalam negeri, Trump hampir tiada hentinya menjadi objek kecaman. Bahkan sebelum dilantik menjadi Presiden sejak tahun 2016, protes massa atas Trump sudah dimulai. Hingga saat ini, di beberapa negara bagian hal itu masih terjadi. Unjuk rasa juga tak berhenti setelah Trump dilantik pada Januari 2017.

Apalagi kebijakan Trump yang mengetatkan sistem imigrasi dan akan mengirimkan imigran pulang ke negara asal setelah bertahun-tahun berada di AS juga diprotes banyak pihak.

Deretan Aturan Nyeleneh yang Mengatur Kehidupan Korea Utara di Era Kim Jong Un

Tak hanya itu, Trump dan orang-orang di lingkarannya juga tengah diselidiki dalam hal skandal Rusia yang disebut terlibat dalam Pemilu AS untuk memenangkan Trump. Hal-hal tersebut kini kian berujung pada upaya pemakzulan yang kerap didengungkan politikus dari Partai Demokrat AS. 

Belum setahun memimpin AS, rencana pemakzulan terhadap Trump terus terdengar. Apabila nantinya dia terbukti terlibat dan tahu konspirasi dengan Rusia, maka upaya impeachment terhadap Trump akan lebih mudah dilakukan.

Tak hanya soal-soal serius, Trump juga paling sering dikecam mulai dari salah bicara di Twitter, salah mention, berseteru dengan politikus dunia lainnya seperti PM Inggris Theresa May dan Wali Kota London hingga diberitakan sering bertingkah seleboran dan tak pantas saat melakukan kunjungan luar negeri maupun saat hadir di berbagai forum internasional.

Trump juga memusuhi sejumlah media di AS seperti menuding CNN dan Washington Post sebagai media pembohong.

Hingga saat ini, publik AS masih banyak yang tak puas dengan Donald Trump meski pengusaha teras itu mau tak mau harus diterima memimpin negeri Abang Sam setelah memenangkan Pemilu lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya