- www.aseansec.org
VIVA – Gedung Sekretariat Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN yang berlokasi di kawasan Jakarta Selatan akan dipugar dan diperbaharui menjadi gedung ikonik bernuansa seni budaya Betawi. Gedung itu berada di atas lahan seluas 11 ribu hektare.
Proses pembangunan gedung Sekretariat ASEAN tersebut diperkirakan memakan waktu paling cepat satu tahun.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengatakan, pembangunan gedung baru yang akan menelan biaya sebesar Rp500 miliar itu merupakan bentuk kontribusi Indonesia sebagai hadiah 50 tahun berdirinya ASEAN.
"Harapan kami, sebagian besar pertemuan ASEAN bisa dilakukan di gedung ini. Ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap ASEAN dan untuk memperkuat sekretariat ASEAN," kata Arrmanatha di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2018.
Nantinya, gedung baru ASEAN tersebut akan dibangun dengan luas bangunan 44 ribu meter persegi dengan tema green building dan menonjolkan arsitektur bernuansa budaya Betawi.
Dengan gedung berupa dua menara yang masing-masingnya memiliki 16 lantai, diharapkan markas baru ASEAN akan mencerminkan visi Jakarta sebagai Diplomatic Capital of ASEAN atau ibu kota ASEAN dalam konteks diplomasi.
"Menjadi komitmen kami untuk membuat Sekretariat ASEAN menjadi lebih modern, terbuka, profesional serta efektif memberi manfaat bagi rakyat ASEAN," ujarnya. (art)
Tantangan Indonesia Sebagai Ketua ASEAN 2023
Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi Indonesia agar berhasil menjalankan perannya sebagai ketua ASEAN 2023.
