Jokowi Lirik Asia Tengah dan Selatan sebagai Pasar Potensial

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA –  Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kenegaraan ke empat negara di Asia Selatan, untuk membuka peluang baru terutama di bidang ekonomi dan perdagangan dengan kawasan tersebut. Beberapa negara tujuan kunjungan Presiden Jokowi yakni Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh.

Geopolitik Korea Utara Bikin Sri Mulyani Galau

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, tema kunjungan ini adalah Opening New Opportunities, mengingat fokus utama rangkaian kunjungan adalah kerja sama ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari total penduduk di negara-negara tersebut dengan Indonesia, yang jika dijumlah bisa mencapai satu miliar penduduk.

"Keempat negara ini adalah pasar non-tradisional yang memiliki potensi besar. Selama ini kerja sama sudah cukup baik, tapi sebenarnya masih banyak kesempatan yang belum dikembangkan," kata Arrmanatha di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Januari 2018.

Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 

Hal yang sama diungkapkan Direktur Asia Tengah dan Selatan Kemlu, Ferdy Piay, yang mengatakan bahwa kawasan Asia Selatan adalah pasar yang sangat besar potensinya. Sebut saja India, di mana surplus Indonesia sangat besar. Indonesia juga menikmati surplus dengan Bangladesh dan Sri Lanka, meski jumlahnya masih terbilang kecil.

Ferdy mengatakan, Indonesia ingin menjalin kerja sama perdagangan yang lebih kuat dengan Pakistan, Sri Lanka dan Bangladesh. Sebab pada saat kunjungan Perdana Menteri Bangladesh di tahun 2017 dan Perdana Menteri Sri Lanka ke Indonesia, kedua pemimpin menyampaikan keinginan untuk mendorong kerja sama perdagangan dengan Indonesia.

Harga Minyak Anjlok, Bursa Asia Tergelincir

"Jadi highlight kita adalah memasuki pasar non tradisional dan melihat peluang baru. Kunjungan Presiden ke sana adalah mendorong kerja sama di bidang itu," ujar Ferdy.

Rencananya Presiden bersama delegasi Indonesia akan melakukan kunjungan ke Sri Lanka pada tanggal 24-25 Januari, India 25-26 Januari, Pakistan 26-27 Januari dan Bangladesh pada tanggal 27-28 Januari. (ase)

Merlion Park, Singapura.

Ekonominya Negatif 41,2 Persen, Singapura Masuk Resesi

Dua kuartal berturut-turut pada 2020 ekonomi Singapura negatif.

img_title
VIVA.co.id
14 Juli 2020