Prihatin, Banyak Siswa Remaja di India Tak Bisa Membaca

India
Sumber :
  • REUTERS/Tolga Akmen

VIVA – Populasi besar yang dimiliki India sering dipandang sebagai aset ekonomi terutama karena lebih dari 40 persen penduduknya yang berusia di bawah 24 tahun. Namun di negara India, pendidikan nampaknya menjadi hal yang belum diperhatikan.

Merdeka Belajar dan Keterbaikan Masa Depan Bangsa

Menurut laporan Annual Status of Education Report (ASER) tahun 2017 yang dirilis pada Januari ini, kondisi siswa di daerah perdesaan di India semakin tertinggal bahkan sampai pada aspek fundamental pendidikan seperti membaca dan berhitung.

Dilansir dari Asian Correspondent, studi yang berfokus pada siswa berusia 14 tahun hingga 18 tahun menemukan bahwa sekitar 25 persen pemuda di India tidak dapat membaca teks dasar dengan lancar dalam bahasa mereka sendiri.

Pentingnya Memberikan Pendidikan Moral dan Karakter Anak Sejak Dini

Hasil dari pelajaran matematika juga miris. Lebih dari setengah responden berjuang keras untuk bisa memecahkan soal pembagian karena hanya 43 persen yang mampu menjawabnya dengan benar. Seperempat dari jumlah siswa bahkan tak bisa menghitung uang dengan benar.

Ketika diminta untuk membaca waktu pada jam analog, kurang dari 60 persen siswa melakukannya dengan benar.

Alternatif Menanggulangi Kekerasan di Dunia Pendidikan

Kemampuan bahasa Inggris sedikit lebih baik yang mana 53 persen anak berusia 14 tahun bisa membaca kalimat bahasa Inggris.

Kabar baiknya, jumlah pemuda India dari perdesaan yang memilih untuk melanjutkan pendidikan mereka semakin meningkat. Studi pada tahun 2001 menunjukkan, ada 26 persen anak berusia 18 tahun di desa yang mendaftar untuk program pendidikan. Sementara tahun 2017, ASER menemukan 70 persen anak usia 18 tahun terdaftar di lembaga pendidikan.

Kendati demikian, kualitas pendidikan dan sekolah di India harus tetap menjadi perhatian serius.

"Kami tampaknya memiliki dua masalah. Salah satunya adalah tidak banyak pekerjaan yang diciptakan dan juga jumlah siswa putus sekolah yang meningkat sehingga tidak bisa mempersiapkan masa depan mereka sendiri," tulis laporan ASER.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya