- REUTERS/Beawiharta
VIVA – Hubungan militer Indonesia dengan pemerintah Amerika Serika bakal memasuki babak baru.
Dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis dilontarkan wacana terkait kerja sama di bidang militer yang lebih luas.
Sejak embargo militer AS dicabut tahun 2005, ternyata negara adi daya itu masih punya kebijakan terkait larangan berhubungan dengan pasukan elite TNI AD Kopassus. Menurut Ryamizard, Mattis hari ini berjanji akan melobi Presiden Donald Trump untuk membuka kembali kerja sama dengan Kopassus baik untuk latihan
bersama mauupun dalam hal memenuhi kebutuhan alat persenjataan yang lebih modern.
"Beliau akan berusaha untuk membebaskan dari sanksi," kata Ryamizard saat konferensi pers di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa 23 Januari 2018.
Ryamizard meyakini, kecakapan komunikasi Mattis sebagai pejabat tinggi di bidang pertahanan akan mampu menjembatani usulan ini dengan pemerintah AS. Mattis merupakan purnawirawan Jenderal Marinir yang menurut Ryamizard, cukup disegani koleganya di pemerintahan.
"Memang Trump keras, tapi dia (Mattis) orang yang bisa dipercaya karena bijaksana. Di sana dia terkenal orang yang sangat bijaksana. Kita lihat saja nanti," ujar Menhan.
Larangan atau embargo militer terhadap Indonesia diawali pada tahun 1999 ketika Amerika menuding adanya kejahatan kemanusiaan yang dilakukan TNI di beberapa wilayah.
Namun sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, ketegangan itu semakin mencair dengan keputusan Amerika mencabut sebagian embargo penjualan senjata kepada Indonesia. "Orang dia sudah janji kok," kata Ryamizard soal isu Kopassus.
