- VIVA/Ngadri
VIVA – Warga Jalan Otto Iskandar Dinata, Kelurahan Kauman, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) digegerkan dengan adanya penemuan sepotong kaki sebelah kanan yang mengapung di Sungai Pawan pada Minggu, 26 Juli 2020.
Kepala Kepolisian Polres Ketapang, AKBP Wuryantono, membenarkan, adanya penemuan sepotong kaki sebelah kanan yang mengapung di Sungai Pawan. Sepotong kaki sebelah kanan tersebut pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang sedang memancing.
"Iya benar informasi adanya penemuan sepotong kaki tersebut, pertama sekali yang menemukan sepotong kaki itu anak-anak yang sedang memancing di Sungai Pawan. Pada Minggu, 26 Juli 2020 sekitar pukul 11.30 WIB," kata AKBP Wuryantono kepada VIVA.
Ia melanjutkan, kronologi penemuan sepotong kaki manusia tersebut pada pukul 11.30 Wib saat anak-anak sedang memancing di sungai pawan Jl Otto Iskandar, dan melihat potongan kaki kanan yang sedang terapung di air. Kemudian anak-anak memanggil para warga dan potongan kaki tersebut di angkat warga dengan menggunakan tali.
"Kemudian warga melaporkan kepada pihak kepolisian bahwa ada potongan kaki manusia di Sungai Pawan, atas laporan warga tersebut pihak kepolisian mendatangi lokasi ditemukannya sepotong kaki tersebut dan melakukan evakuasi dan potongan kaki itu dibawa ke RSUD Agus Djam Ketapang untuk dilakukan visum," ujarnya.
Ia menambahkan, menurut keterangan dokter bahwa sepotong kaki tersebut perempuan umur antara 15-20 tahun. Kemudian tindakan kepolisian menyebarkan informasi kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melaporkan ke kepolisian sehingga segera bisa diketahui identitas korban.
"Kami akan melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian ini, karena berdasarkan keterangan dari warga sekitar bahwa untuk di Kelurahan Kauman tidak ada berita atau laporan orang hilang," tuturnya.
Alasan Nico Bunuh Wanita Open BO yang Jasadnya Ditemukan di Pulau Pari
Seorang wanita berinisial R (35) dibunuh oleh Nico Yandi Putra yang memasannya untuk kencan. Jasadnya pun di buang ke kali bekasi hingga ditemukan di Pulau Pari.
