Pemerkosa Wanita di Bintaro Niat Awalnya Mau Merampok

ilustrasi penangkapan pelaku kejahatan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Kapolres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Imam Setiawan menyebut masih memeriksa RI, pria yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap wanita inisial AF di daerah Bintaro, Tangerang Selatan. Sementara diketahui motif RI melakukan pemerkosaan tersebut berawal dari mencuri.

Waspada! Perampok HP Modus COD Beraksi Gunakan AirSoft Gun

"Motif mau nyuri, ketahuan korban (AF) kemudian korban dipukul. Jadi korban ini bangun, dipukulin terus perkosa korban," ujar Imam kepada wartawan, Senin, 10 Agustus 2020. 

Imam menjelaskan, korban dipukul menggunakan besi yang ada di lokasi. Usai melampiaskan nafsu birahinya, pelaku (RI) lalu pergi dengan membawa telepon genggam milik korban. Sementara itu, korban pingsan. Korban juga mengalami luka karena luka pukulan.

Perkosa Pacar Sambil Merekam Buat Mengancam, Seorang Pemuda Dicokok Polisi

Baca juga: Sebelum Wafat, Wali Kota Banjarbaru Unggah Video Mengharukan

"Usai dipukul, korban berdarah dan pingsan. Habis itu dia nyuri hand phone milik korban," ujar dia lagi.

Sadis, Pembunuhan dan Perampokan di Malang Beraksi pada Jam Salat Tarawih

Sempat viral perempuan diduga korban perkosaan inisial AF menceritakan peristiwa yang dialaminya hampir satu tahun. Ia mengaku baru berani mengungkapkan ini lantaran terus menghantuinya sampai sekarang.

“Saya terbangun dengan apa yang saya yakini sebagai mimpi buruk, terburuk yang terjadi. Ibu saya berangkat kerja hari itu tanggal 13 Agustus, sekitar jam 9.30 pagi. Seseorang tampaknya dengan sengaja membangunkan saya dari tidur saya dan saya melihat siluet tinggi meninggalkan kamar saya,” tulis AF di Instagram.

AF mengaku mengikuti orang ini ke ruang ganti, karena ia bersembunyi di sudut. Begitu memasuki ruangan dan berbalik, AF belum pernah melihat orang itu seumur hidupnya. Nah, orang tak dikenal itu sempat memukuli AF hingga kepalanya berdarah.

“Saya terbaring hampir pingsan di lantai dengan beberapa luka memar dari kepala sampai bahu saya,” ujarnya.

Kemudian, AF melihat dia memegang pisau dan meminta untuk tidak membunuhnya. Lalu, dia meminta kepada AF untuk tetap diam dan terus menyerangnya secara seksual.

“Apa yang bisa saya lakukan? Saya tidak memiliki senjata, tidak ada pertahanan diri dan saya hampir tidak bisa bangkit dari darah yang hilang. Setelah selesai dia meninggalkan kamar saya, mengancam saya untuk tinggal di dalam,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya