FBR dan PP Bentrok Minggu Malam, Provokasi Hoax di Medsos Penyebabnya

Seorang Anggota Melintasi Grafiti FBR. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA – Bentrokan antara ormas FBR dan Pemuda Pancasila (PP) terjadi di Jalan HOS Cokroaminoto Ciledug, Minggu malam 6 September 2020. Aksi saling lempar batu kedua belah pihak berdampak pada macetnya arus lalu lintas di sekitar lokasi.

Keluarga Lettu Agam Buka Suara soal Isu Perselingkuhan yang Viral di Medsos

Usut punya usut, diduga penyebab bentrokan pecah adalah buntut provokasi di media sosial (medsos) yang mengarah hoax. Di mana ada informasi soal penyerempetan yang dilebih-lebihkan dan membuat emosi anggota ormas FBR menjadi panas.

Padahal, peristiwa penyerempetan itu tidak bermasalah, lantaran pihak korban tidak luka dan pelaku penyerempetan sudah minta maaf.

Apes, Pelaku Curanmor di Medan Ditangkap Polisi Karena Ketahuan Jual Motor Curian di Medsos

"Jadi mobil anak PP menyerempet tukang parkir. Nah yang diserempet ini anak FBR. Tapi ada yang share di medsos, 'ini loh, kawan kita diserempet mobil PP'," ujar Kepala Kepolisan Sektor Ciledug, Komisaris Ali Zusron, kepada wartawan, Senin 7 September 2020.

Baca juga: PSBB karena COVID-19 Naik, Aktivitas di Pasar Lama Tangerang Dibatasi

Amanda Manopo Murka! Gosip Hoaks Tersebar Luas, Keluarga Sampai Tahu

Alhasil, bentrokan pun tak terelakkan terjadi. Beruntung Kepolisian melakukan pembubaran sebelum makin meluas. Polisi telah menghubungi ketua cabang kedua ormas guna menenangkan anggota mereka dan membuat perjanjian damai.

Terkait video viral yang memperlihatkan dua orang dengan kondisi mengenaskan disebut sebagai korban bentrokan tersebut, dipastikan polisi tidak benar alias hoax.

Dirinya menegaskan kalau bentrokan antara ormas FBR dan PP tidak berlangsung lama karena kesigapan pihaknya. Sehingga dipastikan tidak ada korban seperti apa yang beredar di media sosial.

Maka dari itu, masyarakat diminta tidak terprovokasi oleh video atau foto hoax akan bentrokan ini yang beredar di medsos. Sebab, informasi menyesatkan tersebut dapat menambah keresahan warga.

"Itu hoax, tidak ada korban jiwa maupun harta benda. Video-video yang di medsos banyak yang hoaks," kata Ali lagi. (ren)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya