Musim Pendaftaran CPNS, Warga Depok Serbu Kantor Polisi

Warga membeludak mengurus SKCK di Polresta Depok, Selasa, 18 September 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Informasi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 disambut antusias ratusan warga Depok. Hal itu terlihat dari membeludaknya antrean pemohon Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polresta Depok, sejak beberapa hari terakhir.

Arogan, Pasutri Anggota Polisi Piting Leher Ketua LPM dan Pukul Karyawan Bengkel

Kepala Satuan Intelkam Polresta Depok, Komisaris Kahfi kepada wartawan, di Depok, Selasa, 18 September 2018, membenarkan hal itu.

Menurut dia, pada hari biasa jumlah pemohon SKCK hanya mencapai sekira 100 orang per hari. Namun, sejak musim penerimaan CPNS, jumlah pemohon bisa meningkat dari hari biasa.  

Pengendara Motor yang Viral Sambil Rebahan Datangi Polres Depok, Ditilang Rp 750 Ribu

“Hari biasa rata-rata 100 pemohon, tapi semenjak musim CPNS ini 300-an, hari ini perkiraan bisa sampai 300 atau lebih,” katanya.

Kahfi memastikan, Polresta Depok akan bekerja secara maksimal. Salah satu yang menjadi sorotan adalah ketersediaan blangko. “Blangko kami sih Insya Allah aman, masih banyak,” katanya.

Engkong Bantah Cabuli Bocah 12 Tahun di Depok: Enggak Diremas, Cuma Saya Usap

Kahfi mengatakan, pihaknya juga telah mengantisipasi lonjakan pemohon, dengan menambah jumlah petugas dan bangku untuk menunggu. “Kami upayakan penambahan tempat duduk buat pemohon supaya tetap nyaman," ujarnya.

Sementara itu, barisan para pemohon SKCK yang didominasi anak muda ini terlihat hingga ke luar gedung. Bahkan, antrean dari para pemohon SKCK ini mengular hingga ke area parkir sejak pagi tadi.

Salah satu pemohon SKCK, yaitu Febrina Listianda, mengaku telah mengantre untuk membuat SKCK sejak pukul 09.00 WIB. Dia sempat kebingungan dalam mengikuti proses pembuatan surat keterangan tersebut.

“Ini alurnya sih enggak jelas jadi bikin bingung, pertama ke gedung SKCK lalu baru ke sini (lokasi lain). Selain itu, lama lagi, padahal blangko dan sidik jari doang,” katanya.

Febri menuturkan, dia  sempat mendaftar SKCK secara online, namun mengalami kesulitan, hingga akhirnya membuat SKCK secara manual.

Wanita 26 tahun ini menilai, seharusnya bila pemohon telah mengisi formulir SKCK lewat online tidak perlu lagi mengisi yang manual karena akan membuang waktu.

“Antreannya enggak berurut juga, jadi alurnya enggak jelas. Isi formulir online dan manual juga sama saja, enggak efektif. Padahal saya butuh untuk berkas lamaran pendaftaran CPNS di Pemkot Depok,” ujarnya.

Tak jauh berbeda dengan Febri, Miko Hutabarat mengaku harus mengantre lama untuk mendapatkan surat SKCK. “Ya saya warga Depok, rencana mau ngelamar CPNS di DKI Jakarta. Rencananya mau ambil tenaga medis. Tapi lama juga ya ngantrenya, padahal datang dari pagi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya