- VIVA/Endah Lismartini
VIVA – PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI menyatakan bahwa korban luka akibat kecelakaan kereta commuter line di Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu pagi, sebanyak 17 orang. Namun, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Menurut Vice President Komunikasi Perusahaan PT KCI, Eva Chairunisa, berdasarkan data yang dimutakhirkan pada pukul 12.00 WIB, ke-17 korban luka itu sudah mendapatkan perawatan medis. Rinciannya, sembilan orang di Rumah Sakit Salak Bogor, dan delapan lainnya di pos kesehatan Stasiun Bogor.
Namun, Eva tak menyebutkan identitas lengkap para korban luka itu, karena tim medis masih berfokus menangani mereka. Yang pasti, otoritas RS Salak maupun pos kesehatan Stasiun Bogor, sudah mendata identitas mereka.
Keterangan Eva itu, sekalian mengoreksi pernyataan Kepala PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta Dadan Rudiansyah dan Wali Kota Bogor Bima Arya bahwa korban luka sebanyak enam orang.
Sementara itu, kereta commuter line yang anjlok belum dapat dievakuasi dari lokasi kecelakaan hingga Minggu siang. Proses evakuasi terkendala, karena kereta nahas itu juga menabrak tiga tiang listrik di sana.
Evakuasi masih menunggu alat berat berupa crane, yang mesti didatangkan dari Bandung dan Cirebon. Skenario evakuasi, ialah enam gerbong akan ditarik dan dievakuasi dari lintasan dan dua gerbong lainnya akan dibiarkan sementara di sana, untuk menyangga gerbong yang terguling.
Akibat kecelakaan kereta dari Stasiun Jatinegara di Jakarta dengan tujuan akhir Stasiun Bogor itu, perjalanan kereta dari arah Jakarta menuju Bogor hanya sampai Stasiun Bojonggode. Sebab, para petugas PT KAI dan PT Commuter Line Jabodetabek masih memeriksa kereta sembari berupaya mengevakuasinya.
Karena kecelakaan itu pula, perjalanan kereta commuter line dari Stasiun Bogor menuju Jakarta juga disetop sementara. Sebab, kereta nahas yang anjlok belum bisa dievakuasi, ditambah tiang listrik rusak akibat ditabrak kereta itu. (asp)
