Mulai dari MRT, BPTJ Rapikan Ojol dan Opang di Stasiun

Kepala BPTJ Bambang Prihartono ketika ditemui di Posko Kementerian Perhubungan di Jakarta pada Senin, 11 Juni 2018.
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ Kementerian Perhubungan, berencana merapikan ojek online maupun ojek pangkalan yang ada di stasiun. Rencana itu dimulai dari penataan ojek di dua stasiun Mass Rapid Transit atau MRT, yakni Stasiun Dukuh Atas dan Lebak Bulus. 

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Kepala BPTJ, Bambang Prihartono mengatakan, MRT yang akan segera dioperasikan itu akan menjadi contoh atau role model bagaimana pelayanan transportasi di masa depan. 

"Makanya, MRT punya tagline, ubah Jakarta, artinya mengubah semuanya. Jangan, nanti MRT-nya bagus, on time, tetapi di luar stasiun MRT berantakan lagi. Ojek berkeliaran di mana-mana, menyebabkan kemacetan di mana-mana," kata Bambang di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis 21 Maret 2019.

Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang

Dia mengatakan, pada pagi ini meninjau penataan ojek di stasiun Dukuh Atas. Di stasiun tersebut, sudah dibuat sebuah pilot project, dengan mengatur lokasi titik kumpul khusus ojek dengan aplikasi masing-masing. 

"Jadi, masing-masing aplikasi menyampaikan kepada driver ada POI (Poin of Interest) titik, di mana mereka harus ngumpul. Nanti, titik di mana harus ngumpul itu disediakan fasilitasnya, sehingga mereka tidak membuat kemacetan," ujar dia. 

Wali Kota Berharap Proyek MRT 'Beneran' Sampai Tangsel: Itu Kita yang Usul

Selain itu, lanjut dia, juga ada inovasi dari salah satu penyedia layanan aplikasi transportasi, Grab yang menyediakan Grab Now. Melalui sistem ini, diyakini tidak akan lagi pengemudi ojek yang berantakan di jalanan. 

"Nanti, dengan Grab Now, dia tidak perlu nyari-nyari. Nanti, begitu sampai langsung saja HP-nya dideketin. Tidak berantakan, jadi driver bisa tinggal langsung. Itu yang kita coba atasi," kata dia. 

Bambang melanjutkan, jika sistem percobaan di stasiun MRT ini berhasil, akan diterapkan di seluruh stasiun kereta, termasuk yang dikelola oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). 

"Kalau nanti berhasil di MRT, tentu akan diikuti oleh Stasiun stasiun lain yang di KCI. Ada 17 stasiun yang berantakan yang segera kita rapikan," kata dia. 

Ia menambahkan, yang membuat kacau stasiun adalah banyaknya ojek menumpuk untuk menjemput penumpang. Sehingga, ke depan hal itu akan dibenahi. 

"Kita tata MRT-nya dulu. Kalau sukses itu akan jadi contoh untuk, termasuk Pal Merah, Manggarai," tambahnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya