Pembantu dan Bayi Majikan Selamat dari Perampok usai Baca Alquran

Ahmad Asyad Nazih, pria yang rumahnya sempat dimasuki kawanan perampok di kompleks Sukatani Permai, Kecamatan Tapos, di Depok, Jawa Barat, Selasa siang, 7 Mei 2019.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Komplotan perampok bersenjata api kembali beraksi di Depok, Jawa Barat. Kali ini, mereka menyasar rumah seorang dosen di kompleks Sukatani Permai, Kecamatan Tapos.

Pinjam Uang di Bank Syariah Apakah Riba? Ini Penjelasan Buya Yahya

Ahmad Asyad Nazih, si pemilik rumah, menceritakan peristiwa itu terjadi saat dia mengajar dan situasi kompleks sedang sepi Selasa siang, 7 Mei 2019. Saat itu, di rumah hanya ada anak bungsunya yang berusia dua tahun dan pembantu rumah tangga alias pramuwisma, Nasrifah.

Kawanan perampok itu, kata Ahmad berdasarkan keterangan Nasrifah, dua orang dan seorang di antaranya bersenjata api. Pelaku masuk ke rumah dengan cara mendobrak pintu utama. Nasrifah kaget dan segera berlari ke kamar belakang sambil membangunkan bayi majikan lalu mencari tempat persembunyian.

Viral Seorang Pria Jadi Mualaf Setelah Lakukan Hal Unik Ini di Masjid

“Anak saya itu sempat nangis," kata Ahmad, menceritakan keterangan Nasrifah, saat ditemui di rumahnya pada Rabu, 8 Mei 2019. "Dalam keadaan panik, si mbaknya langsung membacakan (ayat Alquran) surat Yasin. Di situlah keajaiban Allah terjadi: anak saya langsung berhenti nangis.”

Kawanan perampok itu menjarah beberapa barang berharga di rumah Ahmad. Mereka juga seolah mencari Nasrifah dan si bayi dan memeriksa sejumlah ruangan. Rupanya mereka tak mengetahui keberadaan Nasrifah dan si bayi yang bersembunyi di samping meja kecil, padahal jarak mereka sudah dekat, kira-kira hanya satu-dua langkah.

Tampang Pelaku Perampokan Sadis Turis Perancis di Bukit Sipiso-piso Kabupaten Karo

"Tapi atas kuasa Allah, anak dan pembantu saya selamat, pelaku seperti tidak melihat keberadaan mereka,” ujar dosen Universitas Sahid Jakarta itu.

Todongkan pistol

Di saat situasi mencekam itu, menurut Ahmad, Nasrifah sempat menghubunginya melalui panggilan telepon. Ahmad panik dan lantas mencari bantuan dengan menghubungi seorang warga sekitar.   

Beberapa saat kemudian beberapa warga datang dan mencoba memeriksa rumah Ahmad. Lalu kedua perampok itu keluar lewat pintu samping, sementara sejumah barang yang dijarah ditinggalkan begitu di dekat kolam. Mereka sempat menodongkan pistol ke arah warga lalu kabur.

“Saat itu warga enggak ada yang berani melawan karena dia nodongin pistol. Terus, mereka (para pelaku) kabur naik motor," ujarnya.

Nasrifah, saksi utama kejadian itu, mengaku masih syok, terutama karena melihat para perampok berpistol. Namun dia masih dapat mengingat ciri-ciri umum fisik kedua perampok, antara lain berbadan tinggi besar, mengenakan jaket dan celana jin biru serta bersepeda motor matik. Dia tak sempat melihat wajah para perampok karena mereka mengenakan helm.

Polisi sudah memeriksa rumah Ahmad. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, para pelaku merusak pintu rumah itu dengan linggis. Mereka kabur setelah ketahuan warga dan tak sempat membawa barang-barang berharga. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya