Pemkot Depok Tanggung Pengobatan Bocah Dianiaya Ibu Angkat

Anak korban aniaya disiram air panas di Depok
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bakal menjamin seluruh biaya pengobatan SA, bocah perempuan yang terkapar lantaran diduga disiksa oleh ibu angkatnya, di kawasan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, Jawa Barat.

Kejam! Bocah Yatim di Tapanuli Tengah Dianiaya hingga Dimasukkan ke Karung oleh Tantenya Sendiri

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender, Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Nessi Handari, mengungkapkan, selain telah berkoordinasi terkait biaya administrasi perawatan korban, pihaknya telah menyiapkan tim bantuan hukum dan pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A).

“Terkait hal itu saya sudah koordinasi dengan Dinkes (Dinas Kesehatan). Pemkot Depok melalui Dinkes akan menanggung semua biaya pengobatan di Rumah Sakit Fatmawati,” katanya kepada wartawan, Rabu 29 Mei 2019

Unggah Video Aniaya Anak di Medsos, Ibu Muda di Toraja Kicep Didatangi Polisi

Biaya tersebut, menurut Nancy, berasal dari bantuan sosial atau bansos tidak terencana. “Sekarang sedang diurus syarat-syaratnya untuk mendapatkan dana bantuan sosial tidak terencana. Intinya untuk pembiayaan ditanggung pemkot," ujarnya.

Setelah korban keluar dari rumah sakit, Pemkot Depok juga akan terus melakukan pendampingan dengan mengerahkan tim psikolog P2TP2A. “Ini semua arahan dan instruksi dari pak wali kota,” kata Nancy.

Massa PKS Hari Ini Gerudug KPU Depok Tuntut Usut Dugaan Penggelembungan Suara Caleg DPR RI

Sebelumnya, bocah perempuan berinisial SA (11 tahun) terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka bakar serius, usai disiram air panas oleh ibu angkatnya di dalam kamar mandi, di sebuah rumah kontrakan di kawasan Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Kasus ini terungkap setelah korban sedang main ke rumah nenek angkatnya di kawasan Jalan Haji Limun, Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Depok. Mulanya warga curiga ketika melihat korban yang sedang berjemur, namun tubuhnya penuh luka.

Ketika ditanya penyebabnya, korban selalu berkelit hingga akhirnya sejumlah warga berinisiatif melaporkan kasus ini ke ketua RW setempat. “Setelah itu saya cek. saya lihat kondisinya, tangan kanan kiri, sama paha kiri, dan punggung serta wajah ada luka bakar, kena air panas. Saya langsung enggak mikir panjang saya bawa ke rumah sakit,” kata Ketua RW 02, Suryadi saat ditemui awak media, Selasa, 28 Mei 2019

Saat ditanya secara mendalam, bocah mungil itu baru berterus terang bahwa dirinya kerap disiksa oleh seorang wanita yang diakuinya sebagai ibu asuh. “Saya tanya, kejadian itu sudah tiga hari. Kejadiannya di daerah Gandul di rumah kontrakan ibu tirinya. Jadi kejadian bukan di sini. Dia di sini lagi main,” ujarnya.

Setelah diusut, kata Suryadi, semula SA adalah anak jalanan yang diasuh oleh pelaku dan suaminya. Korban berasal dari kawasan Blok M. Kedua orangtuanya sudah lama meninggal, sedangkan ketiga saudaranya entah di mana. 

Kerap Disiksa

Korban mengaku kerap mendapat perlakuan kasar dari sang ibu angkat jika dianggap berbuat salah. Tak hanya itu, bocah mungil yang tak sekolah ini juga mengaku kerap disuruh untuk mengasuh anak kandung pelaku, yang baru berusia 1,5 tahun.  

Suryadi mengatakan, puncak dari kasus penganiayaan ini terjadi ketika korban yang disuruh beli soto bercanda dengan anak kandung pelaku.

“Awalnya si korban ini dia nempelin kuah soto ke adik tirinya (anak kandung pelaku). Dia bilang, saya cuma becanda mak. Terus pelakunya bilang, 'oh kamu nakalin anak saya, kamu mau tahu rasanya air panas ya'”.

Kemudian, pelaku memasak air hingga mendidih. “Jadi dia masak dulu tuh air. Pas air sudah mendidih si korban dibawa ke kamar mandi. Diguyur dengan posisi tangan ke depan. Pas saya tanya, disiram adik sakit enggak. Dia bilang 'kalau saya nangis, bakal lebih-lebih pak disiksanya',” ujarnya.

Bocah ini diduga juga kerap mengalami sederet siksaan dari pelaku. Namun, korban memilih menutupinya agar bisa tetap tinggal di rumah kontrakan pelaku.

Akibat kejadian ini, korban pun mengalami trauma yang cukup berat. “Itu anak trauma, pas di rumah sakit mau disuntik aja gemetar saking takutnya. Saya bilang, adik tenang aja ada bapak”.

Merasa prihatin dengan kondisi SA, Suryadi pun berjanji bakal mengambil alih hak asuh bocah nahas itu. “Saya bilang kalau andai kata sembuh, sudah ikut bapak aja. Dia bilang dia sudah enggak punya bapak, enggak punya ibu. Dia punya saudara empat, dua di antaranya di jalanan, dia punya adik dipungut orang. Nah katanya sekolah, tapi sekolah cuma Sabtu doang,” katanya.

Kasus ini telah dilaporkan ke polisi. Suryadi dan sejumlah warga juga telah bergerak untuk memburu mereka yang kabur entah ke mana. “Ibu tirinya ini nama panggilannya Naura, kalau kata tetangga-tetangga kerjanya di tempat hiburan malam. Saya kurang tahu detail karena baik si ibu tiri maupun bapak tirinya bukan warga saya," ujar Suryadi.

Kasus itu sampai saat ini masih dalam penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Depok. Polisi masih memburu terduga pelaku yang diyakini adalah ibu angkat korban.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya