Depresi Usai Diperkosa Bergilir, ABG Coba Melompat di JPO Margonda

AF (17 Tahun) mengaku diperkosa bergantian usai dicekokin narkoba.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA – Seorang remaja perempuan berinisal AF (17 tahun) mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari atas salah satu Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), di kawasan Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, pada Rabu 10 Juli 2019. Pada petugas, wanita berparas cantik itu mengaku putus asa usai dicekoki narkoba hingga digilir sejumlah pria. 

5 Fakta Meli Joker Tewas Bunuh Diri, Ternyata Pernah 4 Kali Coba Akhiri Hidup

Data yang berhasil dihimpun VIVA menyebutkan, nyawa AF selamat lantaran upayanya untuk melompat dari atas jembatan tersebut diketahui sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang tengah berjaga di sekitar lokasi kejadian.

“Jadi dia ini sempat melompat tapi nyangkut di pagar. Nah anggota yang kebetulan lagi jaga di bawah JPO melihat dan langsung berlari naik ke tangga menyelamatkan wanita tersebut. Alhamdulillah dia bisa kita selamatkan sebelum jatuh,” kata Kasi Transmastibum Satpol PP Kota Depok, Agus Muhammad

Terungkap Alasan Meli Joker Tewas Gantung Diri, Gegara Pacar Gak Mau Diajak Bikin Konten

Oleh petugas, AF kemudian diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos). “Kita belum tahu apa pemicunya tapi yang kita lihat dia ini sepertinya sedang depresi.”

Sementara itu, AF mengaku nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri karena sakit hati dan putus asa. “Saya sudah enggak kuat, saya juga enggak tahu tadi bisa begitu,” katanya saat ditemui di kantor Dinsos Depok.

Keluarga Ungkap Gerak-gerik Meli Joker Sebelum Ditemukan Gantung Diri

AF merasa sudah tak memiliki masa depan. Itu lantaran ia kerap dicekoki narkoba dan telah beberapa kali diperkosa oleh sejumlah pria secara bergilir. 

AF mengaku mengenal para pelaku. Mereka tinggal di sebuah kontrakan di kawasan Citayam, Depok. Salah satunya berinisial S, berprofesi sebagai sopir angkutan kota.    

“Awalnya saya enggak tahu kalau itu narkoba, dia bilangnya obat sakit kepala. Lama-lama saya sering dipaksa buat ngisap itu sabu. Saya juga sudah digilir tiga orang pria, ya semua saya kenal. Mereka semua berkawan,” katanya dengan nada lemas.

Kejadian itu bermula ketika AF berkenalan dengan seorang pria berinisial S beberapa bulan lalu. Pria tersebut, merupakan teman ibunya. Sejak saat itulah, AF pun semakin intens berkomunikasi dengan S hingga akhirnya diajak tinggal bersamanya di Citayam.

“Dia mulanya ngancam saya, kalau saya enggak mau nurutin kemauannya ibu saya bakal diapa-apain. Saya enggak mau ibu saya kenapa-kenapa. Ya saya takut,” ujarnya.

AF berhasil lolos dari cengkeraman S dengan cara berpura-pura ke warung membeli sampo. Kini Dinsos telah menyerahkan AF ke Polresta Depok guna penyelidikan lebih lanjut.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya