Batik Betawi dan Pertemuan Bilateral Anies dengan Wali Kota Medellin

Gubernur Anies Baswedan dan Walikota Medellin, Kolombia, Frederico Gutierrez.
Sumber :
  • facebook Anies Baswedan

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan bercerita soal pertemuan bilateralnya dengan Wali Kota Medellin, Kolombia, Frederico Gutierrez, di sela-sela menghadiri World Cities Summit Forum di negara Amerika latin itu.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Menurut Anies, pertemuan bilateral ini mengawali rangkaian agendanya selama sepekan ke depan di Benua Amerika.

"Memulai rangkaian acara World Cities Summit Forum dengan pertemuan bilateral dengan Wali Kota Medellin," tulis Anies di akun Facebook resminya, dikutip pada Kamis 11 Juli 2019.

Kubu Anies Tuding Pencalonan Gibran Tidak Sah, KPU: Mengada-ngada

Anies menyampaikan, Gutierrez berbagi pengalaman mengenai keberhasilan Pemerintah Medellin mengubah kotanya yang sebelumnya banyak terjadi pembunuhan, menjadi kota aman dan dari segi ekonomi dan juga budaya.

Pemerintah Medellin, menjadikan transportasi umum terintegrasi sebagai solusi awal untuk membuat Medellin menjadi lebih terhubung.

Menkopolhukam Minta Semua Pihak Hormati Langkah Kubu Anies dan Ganjar Gugat Hasil Pemilu ke MK

"Perubahan sosial Medellin dimulai dengan perluasan cakupan, serta integrasi transportasi publiknya," ujar Anies.

Selain itu, Anies juga mengemukakan, kalau Gutierrez juga ingin belajar dari Pemprov DKI. Kerja sama akan dijajaki kedua kota ini, terutama soal bidang integrasi transportasi, mobilitas kota, dan pertukaran budaya.

"Wali Kota Gutierrez menyatakan keinginan belajar dan bertukar pengalaman dengan Jakarta," katanya.

Sebagai simbol persahabatan dari warga Jakarta, Anies memberikan selembar kain batik Betawi kepada Gutierrez. Disampaikan Gutierrez, jarak Medellin dan Jakarta begitu jauh, tetapi hari ini jarak itu didekatkan dengan semangat persahabatan.

Wali Kota Gutierrez juga menyampaikan bahwa batik yang diberikan ini menjadi sangat emosional baginya. Ia bercerita, ibunya adalah peneliti batik dan mengajar tentang batik. Ia sering melihat ibunya membatik, dan beberapa tahun lalu ibunya telah tiada. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya