Dinas Lingkungan Hidup DKI Akui Polusi Udara Meningkat Saat Kemarau

Polusi Udara di Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA – Kepala Seksi Penanggulangan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Agung Pudjo Winarko tidak membantah pernyataan Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya soal pencemaran udara yang tidak baik untuk bayi dan lanjut usia. 

Ganjil Genap Turunkan Polusi Udara di Bundaran HI hingga 9 Persen

Agung mengatakan, sejak awal musim hujan, cuaca di Jakarta masih bagus. Namun, memasuki musim kemarau polusi semakin meningkat dengan PM sebesar 2,5. 

"Kemarin saat musim hujan bagi orang normal biasa saja, bagi bayi dan manula juga tidak ada masalah. Tapi ketika masuk ke musim kemarau dengan PM 2,5 yang meningkat, harus diantisipasi saja bagi mereka yang sensitif. Jadi tidak setiap hari harus yang dianggap setahun," ujar Agung saat dihubungi, Jumat, 12 Juli 2019.

Anies Janjikan Jalur-jalur Sepeda di Jakarta Tuntas Akhir 2019

Agung mengimbau kepada masyarakat Jakarta, khususnya lanjut usia dan orangtua yang memiliki bayi dan balita, untuk tetap mengantisipasi kenaikan kualitas udara yang tidak baik dalam beberapa bulan ke depan.

Pihaknya sudah memiliki data kenaikan dan turunnya kualitas pencemaran udara di Jakarta. Untuk saat ini Jakarta masih dalam kondisi baik. Namun, tidak menutup kemungkinan jika beberapa bulan ke depan kualitas pencemaran udara  akan kembali naik.

Anies Soroti Pabrik di Cakung Tak Patuh Aturan Kadar Emisi Udara

"Data kita punya, Januari, Februari, Maret, April, bagus. Menjelang musim kemarau sempat ada kenaikan, saat ini sudah turun kembali. Kondisi seperti itulah mereka harus bersiap ekstra, tapi kalau normal, mereka biasa aja. Rentan lah ya siaga," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengemukakan, udara Jakarta tidak baik untuk bayi dan orangtua. Namun kualitas udara Jakarta masih relatif baik dan sehat. [mus]

Senior Vice President MHPS, Junichiro Masada

Perusahaan Raksasa di Jepang Bocorkan Solusi Atasi Polusi Jakarta

Teknologi pembangkit listrik ramah lingkungan dapat menjadi solusi.

img_title
VIVA.co.id
9 Oktober 2019