Model Freelance Jadi Korban Penipuan Mengatasnamakan Pertamina

Riyan Saputra, model yang menjadi korban penipuan rekrutmen karyawan Pertamina.
Sumber :
  • Riyan Saputra

VIVA – Seorang pria yang berprofesi sebagai model menjadi korban penipuan dengan janji mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan di Pertamina. Riyan Saputra (26) kehilangan uang hingga Rp20.800.000, sebagai syarat mendapatkan pekerjaan sebagai staf administrasi.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

Penipuan yang dialami Riyan berawal saat dia membuka Facebook yang sudah lama tidak diaktifkan. Sekalian dia menyapa teman-teman lama yang ada di luar kota.

Saat sedang online, dia melihat status teman yang bernama Fitri Than yang nama aslinya Fitri Wahyuni. Statusnya berbunyi 'Masih ada slot untuk karyawan pertamina BUMN.. Bantu teman cari meja kosong, untuk admin patra 2, mungkin ada yang minat bisa chat 087808382930. Minimal D3/S1'.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Riyan langsung tergiur meski hanya sekilas membaca status mengenai pekerjaan yang ditawarkan Fitri Wahyuni. Dia lalu menghubungi yang bersangkutan guna memastikan bahwa informasi pekerjaan yang dibagikan lewat Facebook itu benar.

"Saya hubungi beliau melalui pesan inbox, beliau langsung respons dengan cepat. Setelah menanyakan mengenai pekerjaan yang ditawarkan saya tertarik dan meninggalkan nomor telepon saya di inbox Facebook Fitri Wahyuni. Tidak lama kemudian ada nomor telepon baru masuk menghubungi saya," kata Riyan melalui keterangan yang disampaikan VIVAnews, Selasa, 23 Juli 2019.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Tidak lama, pria yang tinggal di Pancoran Mas Depok itu mendapat telepon dari Fitri Wahyuni. Saat itu pukul 19.00 WIB, dan Riyan sedang di kereta commuterline. Menurutnya, Fitri Wahyuni berbincang santai menanyakan kabar dan akhirnya membahas mengenai pekerjaan itu. Karena masih di dalam kereta, Riyan meminta komunikasi dilanjut melalui chat WhatsApp saja. Percakapan terjadi dan membahas pekerjaan yang ditawarkan oleh Fitri Wahyuni.  

"Fitri menyarankan untuk menghubungi pacarnya bernama Muhammad Bisri Havil karena beliau beralasan yang lebih mengetahui tentang seluk beluk mengenai pekerjaan di Pertamina," katanya.

Singkat cerita, Riyan kemudian menghubungi Muhammad Bisri Havil untuk memastikan mengenai lowongan pekerjaan di Pertamina tersebut. Respons sangat cepat, Riyan merasa Bisri orang yang ramah dan memperkenalkan bahwa dia adalah karyawan Pertamina dan jabatannya adalah operasional niaga.

Bisri Havil, kata Riyan, langsung menjelaskan mengenai mekanisme alur masuknya karyawan baru jika ingin bergabung melalui HRD Pertamina secara langsung. Dia meminta untuk mentransferkan sejumlah uang terlebih dahulu ke nomor rekening BCA 0953822455 atas nama Muhammad Bisri Havil.

Dia meminta uang sebesar Rp6 juta pada tanggal 27 januari 2019 sebagai uang pangkal, dengan alasan sebagai keseriusan bergabung di perusahaan Pertamina. Beberapa hari kemudian Bisri menginformasikan bahwa SK (surat keputusan) akan segera turun pada 10 Februari 2019. Namun masih harus membayar Rp9 juta pada 1 Februari 2019, dengan alasan HRD meminta uang tersebut atas desakan dari manajer langsung. Uang harus segera dikirim bila proses pemberkasan karyawan baru ingin dilakukan.

"Saya menyanggupi dan transfer sejumlah uang tersebut ke nomor rekening pribadi Muhammad Bisri Havil. Namun pada tanggal yang telah ditentukan pada 10 Februari 2019, surat keputusan yang dijanjikan tidak ada. Beliau beralasan bahwa sedang diproses dan SK turun ternyata tanggal 15 Maret 2019, dengan alasan adanya pengunduran waktu penerimaan HRD Pertamina, saya bersedia menunggu," katanya.

Dalam proses menunggu, pada 15 Februari 2019, Riyan dihubungi kembali dan diminta untuk mentransfer uang bila ingin bergabung secara resmi di Pertamina. Jumlah yang harus dikirim Rp5,8 juta, untuk meluluskan tes medical check-up. Pada tanggal yang ditentukan, Riyan konfirmasi ulang. Tapi Bisri berdalih bahwa ada kesalahan informasi dari pihak HRD Pertamina bahwa penerimaan karyawan diundur kembali.

"Saya kecewa dengan selalu dimundurnya tanggal yang telah dijanjikan, selalu di luar dari kesepakatan yang telah dijanjikan oleh Muhammad Bisri Havil," katanya.

Karena menunggu terlalu lama akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke dunia model. Tapi Bisri mengetahui, dia  tidak setuju dan mengatakan untuk tidak mengikuti model karena khawatir banyak media yang meliput. Tapi Riyan mempunyai alasan sendiri bahwa selama dia belum bekerja di Pertamina secara resmi, dia akan tetap menjalankan profesinya sebagai model.

"Kami sempat ada ketidakcocokan mengenai perdebatan membahas profesi saya sebagai model. Bisri Havil mengancam agar berhenti menjadi model dengan alasan terlalu banyak media yang menyoroti serta beliau juga membahas mengenai nama panggung saya Riyan Saputra World agar diganti, alasannya sudah terlalu dikenal dan gampang dicari di google," katanya.

Riyan tidak menanggapi ini, dia merasa tidak ada sangkut pautnya dengan nama panggung yang dia gunakan. Alasan ini menurutnya sangat saya konyol. Karena terus didesak, Riyan sempat berhenti selama dua minggu dari dunia model. Tapi janji untuk bekerja di Pertamina juga tidak jelas. Akhirnya dia kembali lagi ke dunia model secara diam-diam tanpa sepengetahuan Bisri.

Karena tidak kunjung ada kejelasan, Bisri justru menjanjikan kepastian bekerja setelah pemilu presiden. Ada alasan suasana pemilu memengaruhi proses rekrutmen. Tapi selesai pemilu tidak juga bekerja. Riyan dijanjikan kembali setelah lebaran.

Namun kenyataan hingga saat ini dia belum bekerja dan hanya dijanjikan bekerja di Pertamina. Karena tidak ada kejelasan, pada 5 Juli 2019, dia melaporkan kasus ini ke Polresta Depok. Dia berharap polisi mengungkap kasus penipuan ini.

"Hingga saat ini Muhammad Bisri Havil dan Fitri Wahyuni masih buron. Masalah yang saya alami ternyata dialami oleh teman-teman lain yang menjadi korban penipuan Muhammad Bisri Havil dan Fitri Wahyuni dan korban ternyata banyak yang telah ditipu mereka berdua. Saya menyarankan untuk para korban yang menjadi korban penipuan untuk turut melapor polisi," katanya.

Riyan mengimbau agar masyarakat berhati-hati dengan seseorang yang mengaku panitia rekrutmen Pertamina meskipun teman anda sendiri. Apalagi mereka selalu mengatasnamakan manajemen Pertamina. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya