Peserta Reuni 212 Doakan Pemimpin Indonesia Adil dan Amanah

Reuni akbar 212 di Monas
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Para pemimpin Indonesia didoakan agar amanah oleh peserta Reuni Alumni 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Senin, 2 Desember 2019.

Nikah Beda Agama, 5 Artis Ini Jalankan Puasa Ramadhan Tanpa Pasangan

Seperti dilansir VIVAnews, doa dipanjatkan Ustaz Abdul Sukur di atas panggung. Ia bermunajat agar Allah SWT menjaga Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia termasuk pemimpin semua provinsi yang ada di Indonesia.

"Ya Allah jaga ibu kota kami, Jakarta dan gubernurnya. Dan gubernur-gubernur di seluruh provinsi di Indonesia Ya Allah," kata Ustaz Sukur.

Menteri PPPA Bantah Tudingan soal Kasus Perundungan di Pesantren Meningkat

Selain itu, Ustaz Sukur juga memohon kepada Allah SWT supaya melindungi para pemimpin lain seperti presiden dan wakil presiden Republik Indonesia agar senantiasa amanah.

"Kau jaga presiden dan wakil presiden kami Ya Allah. Jadikan mereka Ya Allah orang-orang yang beriman, orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang adil, jujur, orang-orang yang amanah ya Allah," ujarnya.

Klarifikasi Sutradara Film Menjelang Magrib Bukan Eksploitasi Agama, Tetapi Isu Sosial

Di samping itu, Ustaz Sukur berdoa agar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dimudahkan kepulangannya ke Indonesia.

"Ya Allah, Engkau jaga ulama-ulama kami, para habib kami. Ya Allah, Engkau pulangkan Habib Rizieq Shihab," ucapnya seraya diaminkan para peserta Reuni Alumni 212.

FPI sebut banyak yang sok Pancasilais

Ketua Umum FPI, Ahmad Sobri Lubis mengatakan, sekarang banyak orang merasa Pancasila tapi seperti anti dengan agama. Misalnya, mereka sering menistakan para pemuka agama atau ulama.

"Hari-hari ini mereka menghina ulama. Banyak sekali orang-orang yang antiagama dan mengaku sebagai Pancasilais, pecinta NKRI dan mengaku siap berjuang untuk Pancasila," kata Sobri.

Selain itu, Sobri juga menyinggung nama mantan terpidana perkara penistaan agama, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menrut dia, Indonesia banyak yang membiarkan para penista agama atau ulama.

"Kita lihat banyak sekali penista agama seperti Ahok dulu yang dibiarkan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya