Transisi PSBB, DKI Kesulitan Atur Physical Distancing di Halte Transit

Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menyebut bahwa DKI mengalami kesulitan dalam mengatur physical distancing atau pengaturan jarak antarpenumpang di halte-halte transit TransJakarta.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menurut Anies, penumpang kerap menumpuk di halte transit, sehingga membuat jarak antarpenumpang semakin menyempit.

"Di semua tempat nanti akan diatur supaya sebisa mungkin berjarak. Tantangannya ada di tempat-tempat di mana antarbus itu ada transit," ujar Anies di sela-sela mengecek dimulainya lagi aktivitas kantor di Dukuh Atas, Jakarta, Senin, 8 Juni 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Anies menyampaikan, halte itu, misalnya Cikoko Stasiun Cawang. Physical distancing lebih mudah dilakukan di halte yang tidak padat, sehingga penumpang bisa diatur untuk terus mengantre hingga ke luar halte.

"Kalau di halte yang mengantre ke luar, itu bisa dikelola di luar. Tapi di halte yang ada perpindahan antarbus, biasanya tempatnya lebih padat," ujar Anies.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Anies juga mengemukakan, PT Transportasi Jakarta, saat ini sedang menyiapkan mekanisme baru di mana ada strategi physical distancing di halte-halte yang padat. Aktivitas masyarakat sendiri diprediksi meningkat mulai Senin ini dengan dimulainya lagi aktivitas kantor di Jakarta.

"Tim dari TransJakarta sudah menyiapkan juga untuk mekanismenya. Nanti saya minta menjelaskan," ujar Anies.

Baca juga: Mal Buka 15 Juni, Hanya untuk Beberapa Kategori Tenant Tertentu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya