Geger Air Keluar Minyak, Diduga Bisa Bakar Benda

Air diduga mengandung minyak di rumah warga, di Tangerang.
Sumber :
  • VIVAnews/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Ada fenomena tak biasa di kediaman Kokom, warga Kampung Rawa Bamban, RT 3/6, Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Tangerang, dalam dua pekan terakhir ini. Air di rumah tersebut mendadak berwarna putih dan mengeluarkan bau menyengat seperti bau minyak tanah.

Deretan Negara Arab Ini ternyata Tolak Embargo ke Israel, Kok Bisa?

"Tadinya itu enggak seperti ini, biasa saja airnya, tapi saat dua minggu kemarin, pas saya mau cuci piring, airnya ini warna putih susu, saya kira itu airnya kotor karena kemarau, cuma lama-lama airnya berbau minyak tanah," ujar Kokom, Jumat, 25 Oktober 2019.

Air di rumahnya itu berasal dari hasil galian sumur pada Februari 2019 lalu. Pada awal penggalian, air yang dihasilkan sangat bersih dan tidak berbau. "Enggak ada yang aneh pas digali awal, cuma baru dua minggu ini saja yang airnya berubah. Kita juga enggak tahu kenapa," kata Kokom.

Daftar Harga Pangan 23 April 2024: Daging Sapi hingga Telur Ayam Turun

Dulunya, kawasan sekitar merupakan kawasan rawa. Tidak ada pipa minyak ataupun pabrik dekat daerah sekitar. "Kita juga bingung kenapa airnya bisa bau minyak. Belum lagi, air ini kalau didiamkan sejam sampai dua jam, bisa timbul cairan kuning dan cairan itu bisa ngebakar benda. Makanya, kita enggak pernah nyalain airnya, selain bau, kita takut juga, mana saya kan punya anak dua yang masih kecil," ujarnya.

Air itu tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selama ini, jika butuh ari bersih untuk mandi, Kokom pergi ke rumah tetangga atau saudara. "Tapi, kalau untuk mencuci baju dan piring, saya pergi ke kali dekat sini," katanya.

5 Negara Bagian dengan Cadangan Minyak Terbesar di AS

Lantaran itu, Kokom mengharapkan adanya bantuan air bersih dari Pemerintah Kota Tangerang.

Melihat fenomena tersebut, Lurah Jurumudi Baru, Chaeruddin mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan cek laboratorium soal kandungan air, serta pemberian bantuan air bersih kepada keluarga Kokom.

"Kita sudah koordinasi dan masih menunggu tindak lanjutnya seperti apa, yang pasti sementara waktu memang diimbau untuk tidak menyalakan air itu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya