- VIVAnews/Sherly
VIVA – Tiga petinggi King of The King di Tangerang, yakni SMN, P dan F akan menjalani proses pemeriksaan kejiwaan di Mapolres Metro Tangerang Kota, Sabtu, 1 Februari 2020.
"Setelah penetapan tersangka ini, kita masih melakukan beberapa proses pemeriksaan lagi kepada tiga tersangka, salah satunya pemeriksaan kejiwaan," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyadi.
Selain aspek psikologis, pihaknya juga akan mendalami terkait aspek historis akan kemunculan King of The King serta, melakukan beberapa pemeriksaan lainnya seperti, pengecekan sertifikat perbankan King of The King.
"Masih ada beberapa rangkaian pemeriksaan lagi yang akan kami lakukan pada ketiga tersangka, kemudian kita juga masih mendalami dan mencari anggota yang ikut dalam kelompok itu untuk dimintai keterangan," ujarnya.
Diketahui, kelompok King of The King itu pertama kali terungkap setelah adanya spanduk yang terpasang di kawasan Cipondoh, Tangerang. Dalam spanduk itu, kelompok yang baru berjalan selama satu tahun ini menjanjikan akan melunasi utang negara.
Tidak hanya itu, spanduk itu juga menyertakan nama Presiden Joko Widodo serta, memasang foto Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Dalam perjalanannya, kelompok itu juga memiliki ratusan anggota yang tersebar di wilayah Tangerang Raya. Orang-orang yang ikut dalam kelompok itu dijanjikan bakal mendapati uang senilai Rp3 miliar, setelah mereka melakukan pembayaran uang pendaftaran mulai dari Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta.
Kuasa Hukum Sebut Harvey Moeis Tidak Akan Ajukan Praperadilan
Kejagung telah menetapkan Harvey Moeis sebagai tersangka kasus dugaan korupsi timah.
