- VIVAnews/ Willibrodus
VIVA – Aparat gabungan Polri dan TNI memblokir jalan di depan Gedung Pariwisata dan Ekonomi, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, dengan menggunakan kawat berduri, Jumat, 21 Februari 2020. Hal itu untuk menahan pergerakan massa aksi 212 ke Istana.
Ribuan peserta aksi yang hadir berasal dari sejumlah kota, di antaranya Jakarta, Tangerang, Banten, Bandung, Madura, serta sejumlah daerah di Sumatera. Massa aksi menuntut agar korupsi dihilangkan demi menjaga keselamatan bangsa.
Salah satu peserta aksi yang enggan disebutkan namanya, meminta kepada pemerintah untuk melek mata terhadap kasus korupsi yang sering melibatkan pejabat. "Korupsi seperti ini sudah menjadi perhatian yang harus lebih ditingkatkan supaya berbenah menindak pelaku korupsi," katanya.
Warga Tangerang ini menambahkan, ia datang bersama rombongan berjumlah sekitar puluhan orang. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini pemerintah bisa dengan tegas menindak pelaku korupsi. "Kami sudah lelah dengan kasus korupsi yang sering terjadi di Indonesia," ujarnya.
Tak hanya kawat berduri, mobil Water Canon juga disiagakan di balik kawat berduri.
Wacana KUA Jadi Tempat Nikah Semua Agama, Novel Bamukmin: Banyakan Mudharatnya
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Novel Bamukmin turut berkomentar terkait wacana Kementerian Agama (Kemenag) menjadikan KUA sebagai tempat menikah semua agama
