Terdata Jadi Penerima Bansos, Anggota DPRD DKI: Pemprov Asal-asalan

Ilustrasi beras.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jhonny Simanjuntak menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta asal-asalan dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) corona.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Menurut Jhonny, hal itu terbukti dari dirinya yang terdata sebagai salah satu penerima bansos di Lagoa, Koja, Jakarta Utara. "Saya segera menolak karena saya tidak layak menerima bansos tersebut. Ternyata pemda sangat asal-asalan ketika mendata penerima bansos," ujar Jhonny saat dihubungi pada Kamis, 23 April 2020.

Jhonny yang merupakan Sekretaris Komisi E DPRD DKI ini menyampaikan, perangkat Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) di wilayahnya juga bingung saat ia terdata sebagai salah satu penerima bansos. Di Lagoa, banyak warga miskin, juga rentan miskin yang malah tidak terdata sebagai penerima bantuan dari pemerintah.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

"Makanya RT dan RW saya bingung kok Pak Jhonny bisa terdata. Dengan pendataan pemda yang asal-asalan tersebut, banyak juga warga yang layak menerima bansos tidak terdata dan tidak menerima bansos," ujar Jhonny.

Jhonny mengemukakan, Pemprov DKI malah tidak melibatkan RT-RW sebagai perangkat pemerintahan terdekat dengan warga, saat melakukan pendataan warga miskin dan rentan miskin. Hal itu berakibat bansos corona malah salah sasaran saat banyak warga Ibu Kota betul-betul membutuhkan bantuan bahan pokok di tengah wabah saat ini. "Pemda harus melibatkan perangkat RT dan RW, karena mereka relatif tahu warganya yang layak menerima," ujar Jhonny.

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membenarkan bahwa ada kesalahan penyaluran bantuan sosial (bansos) corona untuk warga Ibu Kota.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bansos berupa bahan-bahan kebutuhan pokok, diterima warga di permukiman mewah, bahkan hingga seorang anggota DPRD DKI.

"Benar (ada salah sasaran penyaluran bansos). Kita memberikan kepada 1,2 juta, dan itu ada 1,2 juta nama. Tentu saja, tidak mungkin sempurna," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 22 April 2020.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya