Ibu-ibu dan Anak Korban Kebakaran Tambora Akan Diungsikan ke Sekolah

Petugas damkar di lokasi kebakaran di Tambora, Jakbar
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Sebagian korban kebakaran Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat akan diungsikan ke Sekolah Candra Naya, terutama bagi warga yang memiliki anak-anak. Hal tersebut untuk tetap memberlakukan physical distancing di tengah pandemi Covid-19.

Mobil Sedan Ludes Hangus Terbakar di SPBU Ngadirojo Wonogiri, Polisi Langsung Olah TKP

Camat Tambora Jakarta Barat, Bambang Sutarna mengatakan, pihak Sekolah Candra Naya memberikan tiga ruang kelas guna menampung pengungsi korban kebakaran, mengingat kegiatan sekolah belum dimulai akibat pandemi Corona.

"Alhamdulilah tadi diberikan tiga ruangan oleh Sekolah Candra Naya. Satu ruangan bisa nampung 20 orang. Jadi bisa menampung 60 warga dan itu cocok untuk ibu-ibu yang punya anak-anak karena ruangannya luas, jadi untuk bermain anak-anak itu cocok," ujar Bambang dikonfirmasi, Rabu, 20 Mei 2020.

Terkuak, Toko Frame Mampang yang Alami Kebakaran Maut Tidak Punya Pintu Darurat

Sejauh ini, menurut Bambang, warga diungsikan di tiga lokasi yakni di Kantor Kelurahan Jembatan Besi, Masjid Al Falah dan rumah dinas Lurah Jembatan Besi. Pemindahan pengungsi ke Sekolah Candra Naya yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kebakaran, akan dilakukan pada sore ini. "Data terbaru hari ini ada 554 jiwa yang berada di pengungsian," ujar Bambang.

Bambang menuturkan, selama di pengungsian, distribusi makanan kepada para korban sudah tercukupi. "Untuk makanan dari Dinsos juga sudah memberikan berupa makan siap saji, kemudian termasuk BNPB dan dari polisi juga ada. Jadi alhamdulilah semua sudah ada," ujarnya.

Kebakaran Pabrik Rotan di Cirebon, Kerugian Capai Rp10 Miliar

Sedikitnya 102 rumah di Gang Venus RW 03 dan 04 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat terbakar, Selasa dini hari, 19 Mei 2020. Kebakaran terjadi diduga akibat korsleting listrik di salah satu rumah warga. Lokasi rumah yang berhimpitan membuat api cepat membesar dan sulit dikendalikan. Tak ada korban jiwa maupun luka parah dalam musibah ini.

Was-was Corona

Ratusan korban kebakaran mengungsi ke tiga lokasi. Kondisi pengungsian yang tidak ada jarak antara pengungsi serta berkerumun di satu lokasi, dikhawatirkan akan menjadi penyebaran wabah virus Corona.

"Ini kan dalam pandemi Covid-19 yang saya khawatirkan cuma itu kan berjubel banyak orangnya saya tidak tahu pada sehat semua atau tidak," ujar Wardoyo, salah satu warga, di lokasi pengungsian, Rabu, 20 Mei 2020.

Dia berharap pemerintah segera memperbaiki rumah warga yang hangus terbakar sehingga bisa segera meninggalkan posko pengungsian.  "Usaha juga bisa berjalan lagi," ujarnya.

Sementara itu, Sekertaris Camat Tambora Andre Ravnic menuturkan, melalui Tim Gugus Tugas Covid-19 telah mengingatkan kepada para pengungsi agar memperhatikan protokol kesehatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Mulai dari penerapan menjaga jarak saat beristirahat dan tetap memakai masker untuk mencegah penyebaran virus corona. Para pengungsi juga telah diberikan masker. 

"Kecamatan Jembatan Besi dan Tim Gugus Tugas Covid-19 telah mengedukasi masyarakat kami yang menjadi korban kebakaran. Tadi kami edukasi bersama Puskes Kecamatan Tambora terkait physical distancing," ujar Andre.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya