Patroli Malam Takbiran, Polisi Sebut Jakarta Kondusif

VIVA – Sebanyak 200 aparat gabungan TNI dan Polri Jakarta Pusat berpatroli di malam takbiran untuk membubarkan kerumunan warga. 

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

Patroli tersebut dimulai dari Polres Metro Jakarta Pusat, kemudian melintasi wilayah Tanah Abang, Senayan, sejumlah wilayah lainnya, dan berakhir di Bundaran Hotel Indonesia (HI). 

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Heru Novianto mengatakan, patroli tersebut juga diikuti oleh aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat, Polsek-Polsek, dan Aparat TNI dari  Kodim 0501/ Jakarta Pusat.

4.266 Personel Gabungan Kawal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

"Ada 100 personel TNI dari Kodim dan 100 dari Polres Jakpus. Ada juga dari Polsek-Polsek. Kami ingin pastikan, bahwa warga tidak berkerumun di malam takbiran ini," kata Heru saat ditemui di Bundaran HI, Sabtu malam 23 Mei 2020. 

Ia menambahkan, bahwa pihaknya sempat melintasi kawasan Jakarta Selatan dan membubarkan kerumunan warga di sebuah cafe. "Sebenarnya itu masuk wilayah Jakarta Selatan, tapi karena kebetulan kita temukan, jadi dibubarkan," ujarnya. 

Relawan Prabowo Batal Gelar Aksi, Polisi Berlakukan Pengalihan Arus Situasional Depan MK

Selain itu, berdasarkan pantauan VIVAnews di lapangan, di wilayah Jakarta Pusat tidak ditemukan kerumunan warga. Hal tersebut menandakan, bahwa warga Jakarta Pusat tidak melaksanakan takbiran. 

"Jakarta Pusat tidak ada kerumunan. Ini berarti warga kita tidak melaksanakan takbiran," lanjutnya. 

Heru menyampaikan, agar warga tidak berkerumun pada malam takbiran ini hingga besok, pada saat salat Idul Fitri nanti.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya