Kasus Corona DKI 20 Juli: Positif Tambah 361, Total 16.712 Orang

Ilustrasi tes swab Corona Covid-19
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

VIVA – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani mengatakan, terdapat penambahan jumlah kasus positif virus Corona atau COVID-19 sebanyak 361 kasus, Senin, 20 Juli 2020. 

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

"Jumlah kumulatif kasus konfirmasi di wilayah DKI Jakarta pada hari ini sebanyak 16.712 kasus. Dari jumlah tersebut, 10.598 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 749 orang meninggal dunia," kata Fify di Jakarta, hari ini. 

Kemudian, 1.027 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.338 orang melakukan isolasi mandiri, termasuk di Wisma Atlet. Sedangkan, Suspek hari ini sebanyak 1.669 pasien, terdiri atas 1.067 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan 602 pasien menjalani isolasi mandiri.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Baca juga: Thermo Gun Disebut Bisa Merusak Otak, Achmad Yurianto: Tidak Benar

Saat ini tidak ada pasien berstatus Probable. Untuk Pelaku Perjalanan yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 36 orang. Sementara itu, untuk jumlah Kontak Erat kasus confirm atau probable yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 5.547 orang.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Ia menjelaskan, sampai dengan 19 Juli 2020 sebanyak 454.622 sampel. Pada 19 Juli 2020, dilakukan tes polymerase chain reaction (PCR) pada 2.824 orang, 2.794 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 361 positif dan 2.433 negatif. 

Untuk testing rate pada pemeriksaan PCR di Jakarta yang dilakukan sejak 1 Maret 2020, adalah sebanyak 30.300 tes per 1 juta penduduk. Dalam periode 1 minggu terakhir yaitu 13 - 19 Juli 2020, telah dilakukan 3.554 tes per 1 juta penduduk per minggu. 
"Jumlah ini telah melebihi target WHO (organisasi kesehatan dunia), 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu," katanya. 

Namun, kata dia, positivity rate testing PCR seminggu terakhir yaitu 5,5 persen. Menurut WHO, positivity rate idealnya berkisar kurang dari 5 persen. Untuk itu, perlu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam memutus mata rantai penularan COVID-19. 

Selain itu, untuk rapid test, totalnya sebanyak 279.243 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase reaktif COVID-19 sebesar 3,5 persen. Dengan rincian 9.715 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 269.528 orang dinyatakan non-reaktif. 

Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR. Apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau rumah sakit atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Sejak 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan Contact Tracing. Active Case Finding yang dilakukan oleh Puskesmas di pasar, pemukiman rawan, atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi.

Hal itu mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala. Untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu: memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman 1-2 meter, mencuci tangan sesering mungkin.

Selain itu, tetap menjaga protokol pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. 

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50 persen Work from Office. Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata, dan pasar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya