Berkaca dari Kasus Sekda DKI, Anies Minta Warga Tertib Pakai Masker

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meminta warganya agar dengan ketat menerapkan protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker. 

Tim Hukum Anies-Cak Imin Optimis Gugatan Soal Hasil Pilpres 2024 di MK Bisa Dikabulkan

Baca Juga: Jenazah Sekda DKI Saefullah Dimakamkan di Rorotan Jakarta Utara

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 agar jangan sampai terjadi lagi seperti Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah meninggal dunia akibat virus COVID-19 tersebut. 

Surya Paloh Restui Anies Baswedan Maju di Pilkada DKI 2024, Begini Respons PKB

"Saya mengajak kepada semua tertib pakai masker, tertib jaga jarak, tertib cuci tangan rutin. Tinggal lah di rumah kecuali perlu. Jangan berpergian kecuali urgent. Kerjakan semua sebisa mungkin dari rumah. Ini bukan kondisi yang bisa dientengkan dan jangan pernah dianggap enteng," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 16 September 2020. 

Karena itu, Anies menegaskan, jangan pernah lihat kematian karena COVID-19 ini sebagai statistik, jangan pernah hanya bicara persentase. "Ini adalah manusia. Ini adalah suami dari seorang istri, ayah dari seseorang anak," katanya. 

KPU: Tambahan Alat Bukti dari Kubu Anies dan Ganjar Tidak Sesuai Fakta

Tentunya, lanjut dia, hari ini DKI kehilangan putra terbaiknya, salah satu putra Betawi yang meniti karier dari guru hingga menjadi Sekda sampai akhir hayatnya. 

"Saya harap bagi seluruh masyarakat Jakarta, jadikan ini sebagai sebuah pelajaran. Kondisinya memang mengkhawatirkan dalam artian sesungguhnya," ujarnya. 

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta menjadikan ini pelajaran bagi semuanya dan jaga keselamatan semua, jaga keselamatan orang lain. 

"Saya selalu garis bawahi, pesan dari kami tidak pernah ditambahi, tidak pernah dikurangi. Kami sampaikan apa adanya. COVID-19 nyata, risikonya besar, dan ini adalah contoh nyata risiko terburuk bila terpapar, dan yang terpapar adalah saudara kita sendiri," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya