Ahok Naik Bajaj Listrik dan Tegur Pedagang Kopi Keliling

Bajaj listrik yang diproduksi oleh PT Arrtu Mega Energie.
Sumber :
  • Fajar GM

VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat mencoba naik bajaj listrik yang diproduksi oleh PT Arrtu Mega Energie. Perusahaan tersebut sengaja menemui Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa 6 Januari 2014, untuk memperkenalkan dan meminta izin, agar bajaj lokal produksinya diperbolehkan beroperasi di Jakarta.

Awalnya, Ahok hanya melihat-lihat kelima unit bajaj berwarna putih yang diparkirkan di seberang pendopo Balai Kota, tepat di depan kantornya. Tak berapa lama, dengan ditemani Presiden Direktur PT Arrtu Mega Energie, Christoforus Richard, Ahok duduk di kursi penumpang bajaj itu.

Bajaj itu kemudian dinyalakan oleh pengemudinya dan dijalankan keliling Kompleks Balai Kota DKI dan ke Jalan Medan Merdeka Selatan. Di dekat pintu gerbang barat Balai Kota, Ahok melihat keberadaan beberapa pedagang kopi keliling menggunakan sepeda yang memang terbiasa menunggu pembeli di tempat itu. Ahok menghentikan bajajnya dan turun untuk menyapa para pedagang kopi itu.

"Ini bikin kopinya enggak dicampur bahan kimia 'kan?" ujar Ahok.

Salah satu pedagang itu menjawab pertanyaan Ahok dan meyakinkan bahwa dia memang tidak menggunakan bahan kimia apapun dalam membuat kopinya. "Pakai gula asli Pak," ujarnya.

Ahok membalas jawaban pedagang kopi itu dengan menyatakan bahwa dia mengizinkan mereka untuk tetap berjualan di trotoar depan Balai Kota, asal para pedagang itu tetap menjaga kebersihan dengan tidak sembarangan membuang sampah bekas kemasan kopinya, juga tidak mengganggu ketertiban dengan menghalangi akses jalan trotoar.

Sebelum menaiki bajaj dan kembali ke kantornya di dalam Balai Kota, Ahok sempat melayani permintaan foto bersama dari para pedagang itu. Ahok mengapresiasi diproduksinya bajaj listrik oleh perusahaan lokal itu.

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap

Ia mengizinkan bajaj bertenaga listrik itu beroperasi di jalanan Jakarta, asalkan PT Arrtu Mega Energie bisa menjalankan layanan purna jual kepada para pengemudi bajaj yang akan memilikinya, serta menjamin bahwa bajaj tersebut bisa beroperasi dalam jangka waktu yang lama.

"Bagi kami sederhana, pengganti bajaj boleh kendaraan apa saja, mau pakai listrik mau pakai gas boleh. Sekarang pemasarannya tergantung mereka kepada para pengemudi bajaj. Yang penting, kami akan permudah surat menyuratnya kepada pemilik barunya," ujar Ahok. (asp)

Ilustrasi sosial media

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

Fenomena FOMO, yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman karena merasa tertinggal dalam hal-hal tertentu, menjadi perhatian dalam diskusi.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024