- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Kebiasaan siswa sekolah membawa tas yang terlalu berat menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Ahok, sapaan Basuki, dengan kebiasaan seperti itu bisa mengubah postur anak.
Namun bila kebiasaan itu berlangsung sepanjang siswa tersebut menempuh 3 jenjang pendidikan, SD, SMP, dan SMA, postur si anak lambat laun justru akan membungkuk.
"Anak yang postur tubuhnya besar mungkin akan jadi pendek karena kesalahan itu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 30 Juli 2015.
Ahok mencontohkan, postur tubuh salah satu anaknya yang besar namun, meski telah berusia dewasa, tinggi badannya tak mendekati dirinya. Ahok mengatakan anaknya itu, sejak kecil, terbiasa naik gunung dengan membawa tas ransel dengan beban yang berat.
Sebelumnya, saat melakukan peninjauan pelaksanaan Masa Orientasi Sekolah (MOS) di beberapa sekolah kemarin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sempat mengatakan bahwa sekolah, harus mengurangi materi yang diberikan kepada para siswa agar beban buku pelajaran yang mereka bawa ke sekolah tidak terlalu berat.
Anies menyoroti postur tubuh para mahasiswa di luar negeri yang menurutnya membungkuk karena terbiasa membawa beban buku pelajaran yang berat saat mereka duduk di bangku sekolah.
Meski demikian, bila pernyataan Anies itu baru sebatas himbauan, Ahok mengatakan Dinas Pendidikan DKI tidak akan membuat aturan yang mengharuskan sekolah-sekolah di Jakarta mengurangi beban materi pelajaran.
Ahok mengatakan para siswa sekolah saat ini akan enggan dengan sendirinya untuk membawa beban berat di tasnya. Siswa di beberapa sekolah, juga telah terbiasa membawa laptop atau komputer tablet yang berisi materi-materi pelajaran di sekolahnya dalam format digital.
"Anak kecil enggak bisa dibohongi. Kalau dia merasa beban tasnya terlalu berat, pasti dia enggak mau," ujar Ahok.
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
Ada empat posko yang disiapkan.
