Ditembak Mati Teroris, Rais Karna Dikira Sekuriti

Adik korban meninggal bom kawasan Sarinah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id
Aman Abdurrahman Segera Bebas, Pemerintah Bingung
- Jadi korban penembakan oleh pelaku teroris di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat Kamis, 14 Januari lalu, Rais Karna, akhirnya menghembuskan napas terakhir Jumat malam. Ia meninggal dunia setelah timah panas pelaku yang menembus kepalanya, sehingga menyebabkan pendarahan.

Dua Terduga Teroris di Malang Sudah Merencanakan Teror

Saat terjadi aksi teror di kawasan tersebut, Rais bersama dua rekan se-kantornya memang berada cukup dekat dengan pelaku. Kejadian bermula ketika ketiganya yang mendengar suara ledakan di pos polisi, merasa penasaran. Spontan, karena ingin melihat dari dekat kejadian tersebut mereka pun mendekat.
Dua Terduga Teroris Jaringan Thamrin Dipindahkan ke Jakarta


Saat itu, ketiganya berdiri paling depan di antara kerumunan massa. M Rozi, salah satu rekan sekantor Rais bahkan sempat mengabadikan situasi dengan menggunakan kamera ponsel.


"Saya kira waktu itu setelah ledakan pertama enggak ada lagi kejadian," kata Rozi pada
VIVA.co.id
saat ditemui di rumah duka di Kampung Pleret, Jalan Ken Arok, Rt 3/12 no 59, Desa Pabuaran, Bojonggede, Minggu, 17 Januari 2016.


Setelah berada di depan pos polisi Sarinah, selang 10 menit kemudian ada instruksi untuk tidak mendekati lokasi. Tak lama setelah petugas melarang mendekat, tiba-tiba dari arah depan terdengar suara tembakan.


Letusan ini membuat warga yang berkerumun kocar-kacir menyelamatkan diri, termasuk Rozi. Namun baru beberapa langkah ke depan, Rozi kembali mendengar suara letusan.


"Pas saya sudah sampai Sarinah, kira-kira beberapa ratus meter dari lokasi kejadian saya lihat Rais sudah terkapar di tengah jalan. Tadinya dia ada di belakang saya, sebelum kami lari," ujar Rozi mengenang kembali pengalaman pahitnya itu.


Rozi menuturkan, Rais dieksekusi dari jarak yang cukup dekat sekitar dua meter. Peluru pelaku bersarang tepat di pelipis mata tembus ke otak. Rais roboh seketika itu dengan posisi tangan seperti sedang salat (bersedekap).


"Dia ketembak pas
nengok
ke belakang. Mungkin dikira
security
. Soalnya saat itu Rais mengenakan pakaian safari," tuturnya.


Dari peristiwa berdarah ini, Rozi mengaku ada satu ucapan yang membuatnya sulit melupakan almarhum. "Pas kita lari dia bilang,
'ngapain
si
lu
buru-buru nanti juga
gue duluan'
. Mungkin ini yang dinamakan takdir," ujar Rozi mengenang sahabatnya itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya