Takut Dipenjara, Ahok Batalkan ERP Dibangun Swasta

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan akan membangun sendiri Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar guna mengatasi kemacetan di Jakarta bila benar kebijakan 3 in 1 dihapus. Ahok akan membatalkan rencana awal ERP dibangun swasta.

Hujan Guyur Jakarta Malam Ini, Kemacetan di Mana-mana

Menurut Ahok, alasannya mengubah pembangunan ERP karena prinsip dasar kebijakan itu pengaturan jalanan. Jika diserahkan ke swasta, Ahok khawatir ERP hanya dijadikan sarana untuk mengambil keuntungan.

Apalagi, Ahok mengaku juga takut dipenjara, karena berpotensi mirip dengan kasus yang menjerat mantan Wakil Menkum HAM Denny Indrayana yang ditetapkan menjadi tersangka terkait kasus Payment Gateway pada 2014. Dan ia sebagai salah satu penggagas proyek tersebut.

"Kalau swasta, orang bikin sistem, ambil duit dari masyarakat, sebagian masuk dia, sebagian masuk ke kita, kalau gitu ini mirip-mirip kasusnya Denny. Bisa-bisa nanti diperjara," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu 6 April 2016.

Ahok: Ganjil Genap Lebih Efektif Dibanding 3 In 1

Menurut Ahok, ERP akan mulai dikerjakan tahun depan. ERP dipersiapkan menjadi pengganti kebijakan 3 in 1 yang dianggap tidak efektif mengatasi kemacetan. Menjelang itu, Pemda DKI berencana memberlakukan kebijakan ganjil genap.

"Opsi kita penggantinya ERP, sebelum ERP opsi kita ganjil genap, selain dua itu enggak ada lagi," katanya.

Uji Coba Penghapusan 3 In 1 Diperpanjang Hingga 14 Mei 2016
Situasi lalu lintas di Tol Serpong-Bintaro-Pondok Indah padat merayap.

Hujan Perparah Kemacetan di Jakarta Pagi Ini

Kepadatan lalu lintas sudah terjadi sejak pukul 06.30 WIB.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016