Cara TNI AU Kenang Penerjun Paskhas yang Tewas di Halim

Ilustrasi/Prajurit TNI
Sumber :
  • Antara/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Meski sempat terjadi kecelakaan yang menewaskan dua penerjun payung saat gladiresik HUT TNI AU, hal tersebut tidak memengaruhi jalannya perayaan esok hari.

Prajurit TNI AD Tewas Dikeroyok di Penjaringan Jakut

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Mersekal Pertama (Marsma) Dwi Badarmanto mengatakan, saat ini persiapan telah rampung dan telah siap 100 persen.

"Saat ini persiapan sudah mencapai 100 persen, karena memang sudah tinggal besok pagi saja. Jadi kondisi kita sudah sangat siap," kata Dwi ketika dihubungi VIVA.co.id, Jumat pagi, 8 April 2016.

Kodam: Rachel Vennya Dibantu Paskhas TNI AU saat Kabur Karantina

Menurut Dwi, pada saat perayaan nanti, TNI akan memberikan penghormatan kepada para prajurit yang gugur saat gladiresik di Lanud Halim, Kamis, 7 April 2016.

"Iya nanti ada semacam tribute kepada prajurit yang gugur tersebut, seperti mungkin doa bersama untuk mereka, itu pasti ada ya," ujar Dwi

Gawat, Jenderal Bintang 2 TNI Dipukuli Warga

Selain itu untuk personel yang melakukan atraksi terjun payung, Dwi juga berpesan, agar jangan menurunkan semangat, dan juga agar lebih berhati-hati lagi dalam melakukan semua atraksi besok.

"Meski sempat ada insiden tersebut, kita pesan kepada semua yang terlibat, agar tetap semangat. kita tekankan agar semua lebih berhati-hati lagi dan yang penting itu tadi, jangan lupa untuk selalu berdoa. Karena jika kita sudah berusaha dan berhati-hati kan bagaimanpun juga Tuhan yang menentukan," kata dia.

Mengenai undangan untuk keluarga pada saat HUT TNI AU nanti, Dwi juga mengatakan akan memikirkan hal tersebut. "Keluarga penerjun pasti kita pikirkan. Kalau diundang atau tidak, mereka kan masih dalam kondisi berduka ya. Masa orang lagi berduka kita suruh datang. Tapi keluarga yang ditinggalkan tetap dan pasti kita pikirkan dalam sisi lainnya," ucap dia.

Seperti diketahui, kecelakaan mewaskan dua penerjun payung terjadi saat gladiresik HUT TNI AU ke-70 di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Payung yang digunakan keduanya tidak berhasil mengembang dengan sempurna. Akibatnya, kedua korban, Kopral Dua (Kopda) Beni dan Prajurit Satu (Pratu) Supranoto meninggal dunia.

Baca juga:

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya