Kecil Kemungkinan Bayi di Pasar Rebo Wafat Akibat Imunisasi

Suasana duka di rumah bayi Rasqa, Rabu, 18 Mei 2016.
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur membantah adanya tindakan malapraktik dalam kasus tewasnya bayi lima bulan Rasqa Alkholifi, setelah diberi antibiotik, usai mengalami demam tinggi paska imunisasi DPT tahap tiga di Puskesmas atau Rumah Sakit tipe D Pasar Rebo. Terutama, meninggal karena menjalani imunisasi.

Bayi Meninggal Diberi Antibiotik, dr Maryati Lapor IDI

"Iya terkait dugaan itu, kecil kemungkinan bayi tersebut meninggal karena Imunisasi. Karena ini imunisasi yang ketiga," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan, Jakarta Timur, Iwan Setiawan, Jumat, 20 Mei 2016.

Meski mengatakan kecil kemungkinan kematian Rasqa akibat Imunisasi, Namun, Iwan juga mengatakan, Sudin Kesehatan belum mengetahui penyebab pasti meninggalnya bayi tersebut. Pihak Puskesmas Pasar Rebo dan Sudinkes Jakarta Timur, juga menurutnya telah melakukan investigasi ke lapangan dan melakukan pengecekan vaksinnya.

Bayi Wafat Usai Diberi Antibiotik, Ini Penjelasan Puskesmas

Menurut Iwan, saat Rasqa divaksin, ada juga tujuh bayi lainnya yang diberikan vaksin yang sama dengan Raqsa. Namun, tujuh bayi tersebut tidak mengalami masalah.

"Kita sudah investigasi ke lapangan, cek vaksin dan melakukan pengecekan pada bayi lain dengan file yang sama. Teknik penyuntikan dan lain-lain juga sudah sesuai SOP," ujarnya.

Keluarga Tolak Bayi Tewas Usai Diberi Antibiotik Diautopsi

Rasqa Alkholifi, meninggal dunia Rabu, 18 Mei 2016. Menurut keterangan ayah korban, Agung Pamudji, (27), peristiwa itu bermula saat anak keduanya itu mengikuti imunisasi DPT tahap tiga, Rabu, 11 Mei 2016, di rumah sakit milik pemerintah itu.

"Habis imunisasi itu panasnya enggak turun-turun. Makanya saya bawa balik lagi ke RS tipe D Pasar Rebo," katanya di rumah duka di Jalan Mawar RT 012/10, Kalisari, Pasar Rebo, Rabu 18 Mei 2016.

Saat dibawa balik ke rumah sakit, seorang dokter langsung melakukan pemeriksaan. Dokter tersebut kemudian memberikan obat antibiotik agar segera diminum Rasqa untuk menurunkan panasnya. Namun yang terjadi setelah itu, justru Rasqa mengalami sesak nafas.

Agung yang khawatir akan kondisi anaknya, kembali membawanya ke RS tipe D Pasar Rebo. Di sana korban disarankan dokter tersebut untuk dirujuk ke RS Harapan Bunda.

"Tapi saat di dalam ambulans, anak saya menghembuskan napas terakhir, sudah enggak tertolong lagi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya