- VIVA.co.id / Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di pabrik Aqua palsu di kawasan Kampung Rawajati, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo Depok, Jawa Barat. Dari lokasi ini diketahui, air mineral dalam kemasan tersebut bersumber dari kali yang ada disamping pabrik.
Pantauan VIVA.co.id di lapangan menyebutkan, pabrik seluas sekitar 200 meter dengan bangunan permanen itu tadinya adalah tempat Unit Pengolahan Sampah (UPS). Dan air yang digunakan pelaku untuk mengisi tiap galon-nya berasal dari air kali dan empang yang berjarak tak lebih dari dua meter dari pabrik.
“Bisa kita ketahui, ternyata air yang digunakan pelaku ini bau. Ini tentu sangat berbahaya jika dikonsumsi tubuh,” kata Kepala Satuan Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho, Kamis, 9 Juni 2016.
Memasuki bagian dalam pabrik, ditemukan lima tabung penyuling air kali yang kemudian dialirkan melalui pipa untuk selanjutnya diisi ke tiap galon kemasan dengan label Aqua. Untuk pengerjaannya, RAS (pelaku) mengaku hanya bekerja seorang diri. Pria 33 tahun ini pun mengakui, keuntungan yang diraupnya dari bisnis nakal tersebut berkisar Rp 3.000 sampai Rp3.500 pergalon-nya.
“Label ini rekondisi, kalau kita teliti di bagian dalamnya ada bekas sambungan. Yang bersangkutan mengaku, mempelajari cara ini Karena sempat bekerja di depo air isi ulang,” jelas Teguh.
Kasus ini terungkap setelah polisi mendapat laporan dari warga beberapa hari lalu. Setelah diselidiki, benar saja di dalam gudang tersebut terdapat tumpukan galon oplosan yang ternyata telah diedarkan pelaku selama tiga bulan terakhir.
Guna penyidikan lebih lanjut kasusnya ditangani Polres Kota Depok. Sementara RAS, kini terpaksa meringkuk di tahanan dan bakal dijerat undang-undang konsumen dengan ancaman hukuman penjara lima tahun.
Hasil Investigasi soal Tutup Botol Aqua yang Bikin Heboh
Pihak Danone Indonesia melakukan penelusuran terkait hal ini.
