Sandiaga: Ide Moratorium Mobil Mewah Beri Efek Kejut

Sandiaga Uno mengenakan peci nusantara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Raudhatul Zannah

VIVA.co.id – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno, kembali menegaskan ide program pembatasan jumlah kendaraan di jalanan Jakarta. Menurutnya, pertumbuhan jumlah kendaraan khususnya roda empat saat ini tidak sebanding dengan ruas jalanan di Jakarta.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Ia merencanakan, bila terpilih nanti, dia akan membuat program moratorium kendaraan mewah selama dua tahun, membatasi mobil mewah masuk ke Jakarta.

Saat disinggung lebih jauh mengenai ide tersebut, Sandiaga mengaku pemilik mobil di atas Rp3 milliar pasti akan terkejut mengenai rencananya tersebut.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

"Saya melihat ada efek kejut, mengenai moratorium mobil mewah Rp3 miliar. Saya pikir ide moratorium mobil mewah akan membuat orang-orang yang punya mobil mewah akan langsung terkejut dan langsung bertanya," kata Sandiaga di Wijaya Kusuma, Jakarta Barat, Selasa, 6 Desember 2016.

Menjawab pertanyaan tersebut, Sandiaga mencoba menjelaskan maksud dan tujuannya melontarkan ide moratorium mobil-mobil mewah.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

"Nah maksud saya itu, kita kan berhasil beli mobil mewah. Saya juga bisa beli mobil mewah, jadi saya mau tunjukin kalau kalian bisa beli mobil mewah, tapi masih bisa pakai kendaraan umum, yang ikut pasti banyak banget. Jadi ini adalah sebuah gerakan simbolisme yang kalau kita lihat dengan keadaan jalan yang tidak bertambah dan penambahan mobil terus bertambahnya pasti akan macet," ujar Sandiaga.

Apabila idenya tersebut berhasil dijalankan, Sandiaga yakin, bila efek yang ditimbulkan pasti sangat besar dan mampu memberikan keinginan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. 

"Tapi kalau ada gerakan di mana anak-anak muda yang sukses, pengusaha muda, artis-artis yang bisa beli mobil mewah tapi berpindah ke transportasi umum, efeknya wow. Efek kejutnya itu akan besar sekali," tuturnya.

Wacana itu dicetuskan Sandiaga Uno, dengan tujuan untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. Sandi menyebutkan, ingin mengubah pola hidup masyarakat terkait penggunaan transportasi publik. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya