Pelaku Perusakan Kantor GMBI Mengaku Diajak Ustaznya

Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id – Kepala Polda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan akhirnya bisa mengungkap alasan anak-anak di bawah umur yang diamankan karena terlibat dalam penyerangan dan perusakan sekretariat organisasi masyarakat GMBI di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Fakta-fakta Penyerangan Kantor LSM GMBI, 80 Anggota PP Diamankan

Menurut Anton, dia dan penyidik bisa mendapatkan keterangan dari para pelaku setelah mereka diajak makan bersama-sama di Polresta Bogor.

Anton menuturkan, dari pendekatan dengan makan bersama ternyata para pelaku tindak kekerasan itu merasa menyesal atas perbuatannya. Bahkan mereka mengakui hanya ikut-ikutan saja karena diajak oleh seorang ustaz.

Tiga Oknum Aktivis LSM GMBI Ditahan karena Keroyok Dokter

"Anak itu menyesal mereka tidak tahu, yang mengajak itu ustaz langsung, dan saya tanyakan siapa ustaznya, dia sering (mengajak) kegiatan FPI, saya juga diajak demo ke Jakarta," kata Anton di PTIK Jakarta Selatan, Kamis, 26 Januari 2017.

Anton mengatakan, dia sangat prihatin dengan apa yang dialami anak-anak pelaku perusakan itu. Karena, menurut Anton, tidak seharusnya anak-anak seusia mereka ditanamkan kebencian terhadap orang lain.

Alasan Rizieq FPI dan GNPF Tak Ikut Aksi 212

"Anak-anak jangan diajarin begitu dong, diawali menanam kebencian melalui video bujukan bahwa ini adalah kafir, bahwa ini adalah boleh diperangi, anak kecil tahu apa?. Kalau dari awal mengenali nilai-nilai kekerasan apakah itu Islami," ujarnya.

Kendati demikian, menurut Anton, proses hukum terhadap para pelaku perusakan yang notabene masih di bawah umur tetap dilakukan proses hukum.

"Sesuai dengan hukum yang berlaku, karena itu pengurus mana pembakaran bukan hanya markas komando, tapi juga rumah pribadi ada isinya ada anak istrinya yang berhasil lari," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya