Selama Kampanye, Tim Kampanye Ahok-Djarot Himpun Rp60,1 M

Tim sukses pemenangan Ahok-Djarot
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eduward Ambarita

VIVA.co.id – Tim pemenangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengumumkan laporan keuangan selama berjalannya masa kampanye. 

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

"Kami ingin menutup kampanye Pilkada DKI Jakarta Basuki-Djarot dengan melaporkan total hasil penerimaan dan pengeluaran dari kampanye rakyat yang merupakan bentuk tanggung jawab kami terhadap uang hasil patungan masyarakat," kata Bendahara Timses, Charles Honoris, di rumah pemenangan Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu, 12 Februari 2017.

Menurut anggota tim humas kampanye, Junita Kartikasari, laporan penerimaan dari sejumlah sumber itu terdiri dari patungan individu dan badan hukum swasta yang totalnya Rp60,1 miliar. Dengan rincian, patungan individu mendominasi dana kampanye sebanyak Rp42,9 miliar, sementara patungan yang berasal dari swasta Rp15,4 miliar. 

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

"99,2 persen jumlah partisipan dan 73,5 persen jumlah dana patungan berasal dari individu. Total jumlah masyarakat yang ikut patungan kampanye rakyat ada 9.910 NPWP perorangan dengan patungan sebesar Rp42,9 miliar," katanya.

Selama dibukanya partisipasi masyarakat untuk menyumbang, tim pemenangan menghimpun dana yang berasal dari tiga kanal. Seperti yang disetorkan lewat rekening bank resmi milik tim pemenangan, gala dinner, serta sumbangan masyarakat yang datang ke Posko Rumah Lembang.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

"75,1 persen sumber patungan utama berasal dari setoran tunai sebanyak Rp43,8 miliar, yang merupakan 18,5 persen dari total jumlah partisipan. Sedangkan melalui internet banking sebesar 41,6 persen dengan total patungan Rp8,1 miliar," katanya.

"Melalui mesin transaksi EDC (electronic data capture) pada gala dinner, dan Posko Rumah Lembang patungan sebesar Rp6,3 miliar, yakni 40 persen dari total,” katanya.

Charles mengatakan, pengeluaran terbesar selama kampanye banyak digelontorkan untuk kegiatan seperti, pertemuan tatap muka, rapat umum, penyebaran bahan kampanye dan operasional posko.

Dari total penerimaan dana kampanye sebanyak Rp60,1 miliar, politikus PDI Perjuangan ini menyebut, Ahok dan Djarot masing-masing hanya menyumbang Rp500 ribu. "Dari pasangan calon sendiri masing-masing sebesar Rp500 ribu," kata Charles. 

Aktivitas yang disebut kampanye rakyat ini, penghimpunan dana dimulai sejak 29 Oktober 2016 dan ditutup 5 Januari 2017. Charles mengatakan, pola penghimpunan dana ini bermaksud mengajak partisipasi masyarakat dalam model kampanye yang bersih, transparan dan keikutsertaan dalam berpolitik secara sukarela. 

"Pada 5 Januari 2017 secara resmi ditutup dengan alasan dana patungan yang terkumpul sudah mencukupi untuk membiayai kegiatan," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya