Rizieq Nilai Kalimat Ini yang Buat Ahok Menodai Agama

Rizieq Shihab
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Pool/Ramdani

VIVA.co.id – Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab menjelaskan penilaiannya, terkait penyataan terdakwa perkara penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok yang diduga mengandung unsur penodaan agama, saat kunjungan ke Kepulauan Seribu, 27 September 2016.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

Hal itu disampaikan Habib Rizieq dalam persidangan ke-12 perkara tersebut, di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa 28 Februari 2017.

Sebagai ahli, menurut Rizieq, pihaknya diminta untuk memilah pernyataan Ahok tersebut. Setelah memilah, dia menilai, ada enam ungkapan bermasalah. "Yang pertama, jadi jangan percaya sama orang. Yang kedua, enggak pilih saya. Yang ketiga, dibohongi pakai surat Almaidah 51. Yang keempat, macam-macam itu. Yang kelima, karena saya takut masuk neraka. Yang keenam, dibodohin," ujarnya.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Dia lantas menyebutkan, pernyataan ketiga tentang “dibohongi pakai Surat Almaidah 51” itu harus digarisbawahi. "Pertama, siapa yang dibohongi? Tentu, maksudnya adalah orang Islam yang hadir dengarkan pidato terdakwa tersebut. Yang dipanggil oleh terdakwa dengan kalimat bapak dan ibu,” ujarnya. 

Perkataan terdakwa soal “dibohongi pakai surat Almaidah 51”, menurut Rizieq, berarti sama saja menyatakan surat Almaidah dijadikan sebagai alat kebohongan, sehingga bagian tersebut yang menjadi penodaan agama.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Kemudian yang kedua, tentu maksudnya, ‘dibohongi pakai surat Almaidah 51’ berarti surat Almaidah di sini yaitu dijadikan sebagai alat kebohongan. Bahkan, bukan hanya sekadar alat kebohongan, dijadikan sebagai sumber alat kebohongan. Ini yang tadi kami nyatakan sebagai penodaan agama," kata sang Habib.

Rizieq menjelaskan, surat Almaidah 51 ada di kitab suci Alquran. Dengan mengatakan “dibohongi pakai Almaidah”, menurut dia, sama halnya dengan mengatakan dibohongi pakai Alquran.

"Jadi, Alquran itu dikatakan oleh terdakwa ‘dibohongi pakai surat Almaidah’. Ya, maksudnya dibohongi pakai Alquran, berarti Quran itu dijadikan alat kebohongan dan bisa diartikan sebagai sumber kebohongan," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya