Cegah Tawuran, Djarot Tak Setuju Bangun Pagar Pembatas

Polisi jaga lokasi tawuran di Manggarai, Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVA.co.id / Danar Dono

VIVA.co.id – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak setuju dengan rencana pembangunan pagar pembatas untuk mencegah tawuran di Klender, Jakarta Timur serta di perbatasan Tambak, Jakarta Pusat dan Manggarai, Jakarta Selatan.

Gara-gara Geber Motor, Dua Kelompok Warga Terlibat Tawuran di Jakpus

"Di sini di Kebon Singkong rawan tawuran, jangan pagar pembatas, justru harus kita hancurkan. Solusinya harus menyeluruh, akar penyebabnya," kata Djarot saat berkunjung ke wilayah rawan tawuran di Klender, Jakarta Timur, Minggu, 19 Maret 2017. 

Menurut Djarot, rata-rata penyebab tawuran yaitu tidak adanya ruang terbuka untuk berinteraksi. Seharusnya, lanjut dia, tokoh masyarakat setempat lebih sering mengadakan kegiatan bersama. "Tokoh masyarakat, pemuda diajak ngomong, kalau perlu adakan kegiatan bersama," ujarnya. 

Tiga Hari Berturut-turut Tawuran Terjadi di Kramat Sentiong

Selain itu, sanksi tegas juga diberikan jika mereka yang terlibat tawuran adalah pelajar. Sanksi itu berupa pencabutan Kartu Jakarta Pintar dan pemecatan bagi anggota Pegawai Harian Lepas (PHL). 

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede merencanakan membangun pagar pembatas di daerah rawan tawuran antara Manggarai dan Tambak, Jakarta. 

Tawuran di Palmerah, Satu Toko Perlengkapan Bayi Terbakar

Tawuran terjadi di perbatasan Tambak, Jakarta Pusat dan Manggarai, Jakarta Selatan, pada 5 dan 6 Maret 2017. Bahkan, pada Minggu, 5 Maret 2017, tawuran mengakibatkan dua orang meninggal.

Polisi sita sejumlah senjata tajam dari para pelaku tawuran pelajar beberapa waktu lalu. (Foto Ilustrasi)

Tawuran Berdarah di Johar Baru, Seorang Warga Tewas Dibacok

Korban IM, (51) warga asal Kampung Rawa, Johar Baru, Jakpus. Korban luka di bagian perut dan punggung.

img_title
VIVA.co.id
17 Agustus 2021