- Fajar Ginanjar - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Meski sudah aktif lagi sebagai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tak akan melakukan perbaikan bangunan rumah susun yang rusak dalam pekan ini.
Ahok mengatakan, pengerjaan perbaikan bangunan rumah susun yang rusak akan dilakukan setelah proses pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah DKI putaran kedua, tuntas diselenggarakan.
Selain pengerjaan, dalam waktu dekat ini, Ahok juga tidak akan melakukan kunjungan alias blusukan ke rusun-rusun untuk memeriksa dan melihat langsung kondisi bangunan yang rusak sebelum diperbaiki.
Meski sebenarnya, sebagai Gubernur DKI, hal itu sah-sah saja dilakukannya. Sebab hal itu memang sudah tugasnya sebagai pelayan masyarakat.
Menurut Ahok, jika dia berkunjung ke rusun saat ini, dia takut apa yang dilakukannya itu, dituduh sebagai aksi untuk mencari simpati dan dukungan pencalonannya dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI.
"Mungkin habis Pilkada akan tinjau. Kalau sekarang aku ke sana, dibilang aku dikira kampanye lagi ke rusun. Saya memang mau ke Jatinegara, kalau pergi sekarang seolah-olah kampanye. Susah saya," kata Ahok, Senin, 17 April 2017.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI berencana memperbaiki seluruh bangunan rusun yang rusak.
Tapi, Pemprov DKI tak mau lagi pengerjaan perbaikan bangunan rusun itu dilakukan kontraktor yang sama, yakni kontraktor yang pernah bekerja membangun rusun di Jakarta.
Ahok mengatakan, perbaikan bangunan rumah susun akan dilakukan kontraktor yang baru. Sebab, kontraktor lama tak lagi dipercaya memperbaiki bangunan rusun.
Mereka diduga telah menyalahi aturan dalam pengerjaan bangunan rusun dengan menurunkan kualitas material bangunan. Akibat ulah kontraktor nakal ini, bangunan rusun jadi mudah rusak.
