- VIVA.co.id/istimewa
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan, tidak ada istilah tim transisi dalam pergantian pimpinan pemerintah daerah.
Hal itu dikemukakan Ahok, sapaan Basuki, menanggapi rencana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, untuk membentuk tim transisi pemerintahan, jika mereka terpilih menjadi kepala daerah Jakarta.
Menurut Ahok, tim transisi tak berlaku untuk pemerintah daerah seperti yang terjadi usai pelaksanaan pemilihan presiden. Kerja tim transisi, yakni menyusun program kerja yang akan dikerjakan bersama kabinet baru yang digantikan pejabat-pejabat baru.
"Saya juga sampaikan ke beliau, ini kan bukan transisi seperti presiden kan, bukan ganti menteri. Ini kan, PNS-nya masih sama. Beliau itu ada aturan minimal enam sampai delapan bulan baru ganti," kata Ahok di Balai Kota, Kamis 20 April 2017.
Hari ini, Ahok bertemu dengan Anies di Balai Kota DKI Jakarta. Pertemuan dilakukan sehari, setelah pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran dua. Hasil hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei mengunggulkan pasangan Anies-Sandi sebagai pemenang pilkada tersebut.
Dalam pertemuan dengan Anies itu, menurut Ahok, membahas program pembangunan di Ibu Kota dan rekonsiliasi usai pilkada.
Ahok ingin mengenalkan sejumlah pejabat di Balai Kota kepada Anies, selaku kandidat yang unggul dalam Pilkada DKI putaran dua versi hasil hitung cepat. Pertemuan itu, sekaligus juga menjabarkan sejumlah proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kami kenalkan Biro KDH (Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri). Kami sampaikan infrastruktur dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)," kata Ahok. (asp)
