- www.kepulauanseribu.net
VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melanjutkan proyek pembangunan bandar udara di Kepulauan Seribu. Proyek ini sempat terhenti lebih dari 11 tahun akibat terbelit masalah pendanaan.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, proyek pembangunan bandara Kepulauan Seribu tidak akan lagi mengandalkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Karena, hal itu dipastikan sulit diwujudkan.
Djarot mengatakan, agar proyek ini tak lagi terhenti seperti dulu, bandara akan dikerjakan menggunakan dana dari swasta.
"Kalau pakai APBD kan rawan, berat. Makanya kita akan undang swasta," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017.
Djarot menuturkan, proyek itu harus tetap berjalan. Sebab, bandara Kepulauan Seribu sangat penting fungsinya bagi masyarakat setempat. Dengan adanya bandara di wilayah itu, dipastikan akan mendorong meningkatnya perekonomian warga lokal, terutama dari sektor pariwisata.
Selain itu, menurut Djarot, bandara Kepulauan Seribu juga dapat difungsikan untuk lokasi pendaratan darurat serta bisa dipakai ketika dalam kondisi ada bencana.
"Masyarakat di sana terutama yang mau ke rumah sakit antung bisa juga difungsikan oleh Basarnas kalau ada bencana. Itu multi fungsi," kata dia.
Berdasarkan catatan VIVA.co.id, bandara Kepulauan Seribu terletak di Pulau Panjang, Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Bandara ini memiliki ukuran landasan pacu 900 x 23 meter. DKI pernah berencana memperbesar kuran landasan pacu menjadi 1400 x 30 meter, dengan lebar shoulder 150 meter. Jika sudah selesai dibangun, bandara ini masuk dalam kelas III C dan bakal mampu didarati pesawat berpenumpang 50 orang. (ren)
