Djarot Ajak Warga DKI Ramah dan Tidak Marah-marah

Djarot Syaiful Hidayat di tengah konser kebangkitan nasional
Sumber :
  • Viva.co.id/Eduward Ambarita

VIVA.co.id – Konser Kebangkitan Nasional yang diadakan oleh sejumlah elemen masyarakat bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta digelar di Taman Kota Waduk Pluit, Jakarta Utara.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Acara yang dihadiri Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama seluruh pejabat di lingkungan pemerintah daerah ini, ingin menunjukkan bahwa Hari Kebangkitan Nasional ke 109 itu harus diikuti dengan sikap toleransi antar masyarakat.

"Kita harus saling toleransi agar menghargai satu sama lain. Selalu ramah dan tidak marah-marah. Selalu mengasihi, menyayangi, tidak saling membenci satu sama lain. Karena kita semua adalah satu saudara," kata Djarot di lokasi, Sabtu 20 Mei 2017.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Djarot kemudian mengatakan, ia seperti menggambarkan Indonesia sebagai rumah besar. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan terdiri pulau - pulau selalu hadir dengan aneka ragam agama, suku dan budaya.

Oleh karena itu, Djarot yang juga politisi PDI Perjuangan ini meminta agar seluruh masyarakat tidak saling menebar benci meski terkadang berbeda sikap dan pendapat. Hal itu, kata dia, tercermin saat pelaksanaan Pilkada 2017 di mana masyarakat terpolarisasi atas pilihan politiknya.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

"Saya mohon dengan kita semua bersatu. Kita boleh bersedih tapi jangan larut dalam kesedihan," kata Djarot.

Sementara itu Ketua Panitia Tjut Nyak Deviana mengatakan, bahwa acara konser bertajuk 'Indonesia Bangkit' menegaskan bahwa Indonesia sebagai bangsa Bhineka Tunggal Ika. Melalui musik, ia percaya pesan itu bisa disampaikan kepada masyarakat luas.

"Bahwa Indonesia penuh keberagaman kita Bhineka Tunggal Ika. Terima kasih kepada pak Plt Gubernur, musisi kru yang membantu dan ibu - ibu, bapak. Kalau saya di panggung bicara kebinekaan, Ayah saya Aceh, Ibu saya Minahasa. Saya lahir di Jakarta. Saya salah satu contoh terbaik dari Bhineka Tunggal Ika," kata Deviana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya